SuaraJogja.id - Pedagang Kaki Lima atau PK di ruas pedestarian Jalan Malioboro, Yogyakarta membantah menjadi penyebab rusaknya guiding block untuk difabel. Menurut mereka masih ada beberapa faktor lain yang menyebabkan alat bantu tersebut lepas dan rusak.
Sebelumnya, Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta mendapati 131 guiding block rusak di kawasan Pasar Sore, Malioboro, Kota Yogyakarta. Hal itu diduga karena gerobak-gerobak PKL yang menjadi penyebab saat melintasi pedestarian.
Raharjo seorang pedagang yang tergabung dalam kelompok Papela, di kawasan pasar Beringharjo mengatakan, pejalan kaki yang melintas di sepanjang Malioboro juga menjadi salah satu faktor penyebab guiding block rusak.
"Itu (guding block) rusak bukan sepenuhnya kesalahan kami. Sebenarnya orang yang lalu-lalang juga menjadi penyebab rusaknya alat tersebut," ujar Raharjo saat ditemui di Malioboro, Rabu (6/10/2019).
Selain itu pihaknya menilai kerusakan yang terjadi di Malioboro juga disebabkan saat kerja bakti Selasa Wage di mana tiap 35 hari sekali para PKL menggelar bersih-bersih di kawasan Malioboro.
Baca Juga: Guiding Blocks Rusak, UPT Malioboro: Tolong Dijaga Bersama Hak Difabel
"Selain orang melintas, saat kami bersih-bersih tempat jualan kami juga bisa lepas. Karena kami juga menyikat alat ini. Pada saat membersihkan dengan air alat itu malah rusak. Itu juga kadang terjadi pada Selasa Wage ketika pedagang kerja bakti," kata dia.
Raharjo tak menyangkal jika gerobak miliknya memang melindas beberapa guiding block saat menata lapak di kawasan Pasar Beringharjo. Ia juga menyebut alat bantu berupa alumunium itu hanya dilekatkan ke lantai pedestarian. Bukan dipermanenkan dengan baut atau paku.
"Lha ini kan cuma ditempel, jadi hanya dilekatkan ke lantai trotoar. Jadi wajar jika orang melintas atau gerobak kami saat lewat membuat alatnya lepas," katanya lagi.
Menurut pria 48 tahun ini, jika gerobak milik seluruh pedagang kelompok Papela disimpan di gudang Pasar Beringharjo sisi timur setelah berjualan. Namun tak semua gerobak melintasi trotoar yang terdapat guiding block.
"Jadi tidak sepenuhnya benar jika gerobak kami yang menjadi penyebabnya (merusak guiding block). Karena saat membawa gerobak ke gudang penyimpanan, kami jarang melintasi trotoar yang terdapat akses difabel. Kami berusaha untuk tidak sampai menyentuh alat ini," katanya lagi.
Baca Juga: Malioboro Bebas Kendaraan Akhir Pekan, Jalan Sekitarnya Dibuat Satu Arah
Disinggung soal ban gerobak pedagang yang tidak dilapisi karet, Raharjo memastikan kelompok pedagangnya sudah berusaha menggunakan alas karet di tiap roda gerobaknya. Jika benar roda logam menjadi penyebab guiding block rusak itu bukan dari kelompok pedagang Papela.
"Semuanya (ban) sudah dilapisi karet, kami juga berusaha menjaga fasilitas yang ada di Malioboro. Karena tempat ini adalah sumber pendapatan kami. Jadi sebisa mungkin kami merawatnya dengan baik," jelasnya.
Pantauan SuaraJogja.id kerusakan banyak terjadi di sisi timur pedestarian Malioboro. Mulai dari pasar Beringharjo hingga Benteng Vredeburg. Jika dihitung terdapat sekitar 30 guiding block yang terlepas dari tempat semula.
Diketahui, saat ini Kota Yogyakarta mulai menata pedestarian agar lebih ramah difabel, termasuk dengan pedestrian di Malioboro.
Namun beberapa guiding block yang telah disiapkan Pemkot Kota Yogyakarta justru rusak dan terlepas. Pihak Pemkot melalui UPT Malioboro mengimbau kepada pedagang dan sejumlah masyarakat ikut menjaga akses difabel tersebut agar tidak cepat rusak.
Berita Terkait
-
'Berbagi Bahagia 1.730 Paket Sembako' di Yogyakarta, Aksi Nyata BRI Peduli Masyarakat
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
-
Hindari Kepadatan Mudik, Menhub ungkap Perpanjangan WFA Bagi ASN
-
Kebakaran Gerbong Kereta di Yogyakarta, Menhub Perintahkan Evaluasi Total KAI
-
Masjid Tertua di Kulonprogo Ini Didirikan Puro Pakualaman, Apa Istimewanya?
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB