SuaraJogja.id - Belum genap sepekan, dua kasus gantung diri terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Selama ini, daerah di selatan Kota Jogja tersebut sudah menyandang rekor angka bunuh diri tertinggi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam setahun, rata-rata 30 warga mengakhiri hidupnya dengan cara melilitkan seutas tali di lehernya dan mengaitkan tali tersebut ke sebuah tempat.
Namun, bagi sebagian warga, fenomena tersebut kerap dikaitkan dengan mitos 'Pulung Gantung'. Mitos tersebut dipercayai warga selalu muncul menghampiri rumah warga sebelum terjadi aksi gantung diri. Mitos tersebut sampai saat ini masih diyakini sebagian warga Gunungkidul.
Seperti yang diungkapkan oleh Badrun, salah satu tokoh pemuda di Desa Ngalang Kecamatan Gedangsari Gunungkidul. Badrun mengungkapkan, cerita zaman kuno tersebut masih ada saat ini. Badrun mengungkapkan saat kecil, sewaktu tempat tinggalnya belum ada aliran listrik dan masih mengandalkan sentir atau lampu minyak untuk penerangan, selalu ada penampakan hal-hal aneh.
Baca Juga: Sesak Nafas Menahun, Lansia Ditemukan Tewas Gantung Diri di Tengah Malam
"Contohnya seperti wong medi usus, banas pati (menjelma ayam beranak), wedon (berbentuk pocong sering di tengah jalan), glundung pringis (menjelma batok kelapa kalau di bawa menjadi tengkorak manusia), wewe (menjelma manusia kalau malam mencuci di tengah kali dan menumbuk padi pakai Iesung dan sering ada tangisan bayi) dan Pulung Gantung (berbentuk bola api melayang di udara)," katanya.
Namun untuk Pulung Gantung, Badrun mengaku pernah mendapat cerita dari sang kakek, Kiai Wasitodimedjo. Dari penuturan sang kakek, Badrun bercerita, jika pada sore hari menjelang magrib ada benda yang terbang berbentuk bola api, maka itu adalah Pulung Gantung.
"Cung kae sik mlaku neng duwur kae pulung gantung, yen ngerti Ie nibo mesti ono beboyo sripah kang kanti lantaran gandulke awakake anggo tali. (Nak, itu yang berjalan sendiri di atas itu Pulung Gantung, jika tahu jatuhnya pasti ada bahaya orang meninggal dengan cara menggantungkan tubuhnya menggunakan tali)," kata Badrun.
Ketika mengingat cerita kakeknya tersebut, Badrun mengaku pada Rabu (6/11/2019) sore menjelang magrib melihat mirip bola api yang bergerak melintasi tempat tinggalnya dan menuju arah timur. Peristiwa tersebut, diakui Badrun, membuatnya tercengang.
"Nah mungkin itu juga Pulung Gantung, (karena dengar-) dengar di wilayah timur ada yang meninggal gantung diri," tuturnya sembari membenarkan jika Kecamatan Nglipar memang berada di sebelah timur Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari.
Baca Juga: Tewas Gantung Diri, Sang Ibu Tulis Pesan Menyayat ke Buah Hatinya
Kendati demikian, Badrun tak ingin beropini tentang cerita Pulung Gantung tersebut. Dia mempersilakan orang lain percaya ataupun tidak karena itu hak mereka masing-masing.
"Saya tidak ngelantur cerita, anda tidak percaya (silahkan), saya tetap percaya Pulung Gantung karena Allah menciptakan dunia Iengkap dengan isinya. Kita hidup selalu berdampingan antara yang wujud dan yang gaib," katanya.
Ketua Yayasan Imaji (lembaga pemerhati bunuh diri) Jaka Januwidiastha mengakui mitos Pulung Gantung sebagai tanda akan terjadi gantung diri masih dipercaya warga di Gunungkidul. Meski begitu, ia tidak ingin menjadikan Pulung Gantung sebagai penanda akan terjadinya aksi gantung diri.
"Terlepas dari mitos Pulung Gantung, sebenarnya ada tanda-tanda yang bisa diketahui seseorang sebelum gantung diri. Dan itu seharusnya masyarakat sekitar peka dengan tanda-tanda tersebut," ujarnya.
Ia mengungkapkan, jika seseorang tersebut terlihat murung, tidak bisa tidur dalam beberapa malam terakhir ataupun gelisah. Masyarakat atau paling tidak keluarga terdekat harusnya mencoba menjalin komunikasi dengan orang yang mengalami tanda-tanda tersebut.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Tewas di Pohon Warga, Staf RS di Lombok Timur Akhiri Hidup Diduga karena Asmara
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
-
Ibu dan Anak di Karawang Tewas Gantung Diri, Suami Baru Pulang Kerja Langsung Syok Berat
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali