SuaraJogja.id - Enam tokoh yang semasa hidupnya pernah melakukan perjuangan bagi Indonesia baru saja diberi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Dua di antara enam tokoh tersebut berasal dari DI Yogyakarta dan sama-sama pernah menjadi rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Kedua tokoh UII itu adalah perintis sekaligus rektor pertama periode 1945-1960 Prof KH Abdul Kahar Mudzakkir dan rektor ketiga periode 1963-1970 Prof Dr dr M Sardjito, MD, MPH.
Rektor UII Fathul Wahid pun mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya atas gelar pahlawan yang dianugerahkan untuk Abdul Kahar Mudzakkir dan Sardjito.
Baca Juga: Sardjito Rektor Pertama UGM Dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional
Dilansir dari situs web resmi UII, Fathul Wahid menceritakan bahwa Abdul Kahar Mudzakkir selalu merawat eksistensi UII. Contohnya, ketika terjadi peperangan di ulang tahun ke-4 UII pada 1949, upacara milad tetap digelar meskipun di Desa Tegal Layar, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.
Selain itu, Abdul Kahar Mudzakkir juga diketahui merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan ia ikut merumuskan Piagam Jakarta, yang kemudian menjadi Pendahuluan UUD 1945, melalui keanggotaannya dalam Panitia Sembilan, bentukan Ir Soekarno.
"Sehingga UII lahir dari rahim yang sama dengan republik ini. Sangat sulit bagi UII mengkhianati bangsa ini. Beliau telah menanamkan, memberi contoh pada kami, bagaimana tidak lelah mencintai bangsa dan negara ini," ungkap Fathul Wahid.
Ia menambahkan, sebagai dosen sekaligus ulama, Abdul Kahar Mudzakkir selalu memberikan contoh yang baik dalam berdakwah, seperti ketika ada mahasiswa yang memakai rok mini di kelasnya.
"Kemudian juga dibagikan koran. Untuk apa? untuk menutupi lutut. Itu bagaimana cara Pak Kahar berdakwah. Tidak pernah marah," jelas Fathul Wahid.
Baca Juga: Mahfud MD Pamit Dari Ketua Penasehat Keistimewaan DIY dan Kampus UII
Sementara itu, Sardjito, yang juga merupakan pendiri sekaligus rektor pertama Universitas Gadjah Mada (UGM), telah berjasa atas perluasan cabang UII.
"Ada di lima kota yang dibuka, dan pada saat itu juga dibuka fakultas-fakultas eksakta. Ada fakultas kedokteran, fakultas peternakan, fakultas teknik, dan fakultas farmasi pada saat itu," kata Fathul Wahid.
"Sampai Prof Sardjito meninggal pada tahun 1970, saat itu beliau belum menyelesaikan masa amanahnya, UII tersebar di delapan kota dengan 22 fakultas. Itu adalah lebatnya buah yang ditanamkan, yang ditawarkan, yang dibuat oleh rektor ke-3 UII tersebut," katanya lagi.
Di samping itu, Fathul Wahid mengungkapkan, selama mengabdi di UII, Sardjito tak pernah menerima gaji maupun uang sidang karena menurutnya, memberilah yang akan membuat manusia menjadi lebih kaya.
"Itulah nilai-nilai yang mereka tanamkan kepada kami dan sekarang tanggung jawab kami untuk merawat nilai-nilai itu," pungkas Fathul Wahid.
Selain Abdul Kahar Mudzakkir dan Sardjito, Jokowi juga memberikan gelar pahlawan untuk empat tokoh lainnya.
Penganugerahan gelar pahlawan nasional dua hari menjelang peringatan Hari Pahlawan itu berdasar pada Keputusan Presiden nomor 120/TK/2019 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Berikut enam tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional:
- Ruhanna Kudus, Sumatera Barat
- Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, Sulawesi Tenggara
- Prof Sardjito, Daerah Istimewa Yogyakarta
- Prof Abdul Kahar Mudzakkir, Daerah Istimewa Yogyakarta
- AA Maramis, Provinsi Sulawesi Utara
- KH Masjkur, Jawa Timur.
Berita Terkait
-
Aksi Kamisan ke-857, Tolak Soeharto Diberikan Gelar Pahlawan Nasional
-
Waka Komisi IX DPR Geram THR Nakes RSUP Sardjito Cuma Cair 30 Persen, Desak Kemenkes Turun Tangan
-
THR Dicicil 30 Persen, Karyawan RS Sardjito Mogok! Direksi Disoraki, Lalu...
-
Ada Nama Soeharto dan Gus Dur, Ini Daftar 10 Tokoh yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
-
Kakek Prabowo Subianto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Mensos: Sangat Layak!
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan