SuaraJogja.id - Seorang mahasiswa yang menjadi korban klitih di dekat Universitas Gadjah Mada (UGM), SFH (25), memberikan klarifikasi terkait cuitannya yang viral setelah kejadian.
Klarifikasi tersebut disampaikan langsung oleh SFH dengan menghubungi SuaraJogja.id pada Sabtu (9/11/2019) malam.
Mahasiswa asal Tarakan, Kalimantan Utara ini menceritakan, insiden terjadi pada Minggu (3/11/2019) sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu ia dan Bg, temannya, baru beranjak dari sebuah kedai kopi di daerah Seturan, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Dalam perjalanan pulang ke kawasan Tugu Yogyakarta, keduanya berboncengan sepeda motor, melintasi Jalan Prof Dr Sardjito, Kampung Blimbingsari, Desa Caturtunggal, Depok. Di lokasi tersebutlah pelaku menyerang Bg, yang memegang kendali sepeda motor, dan SFH.
"Persis di seberang Apotek K24 satu motor Honda Vario warna hitam les merah yang dikendarai dua orang boncengan melintas di samping kami dan menebas tangan teman saya, kemudian kami berdua jatuh karena teman saya sudah tidak fokus untuk mengendarai sepeda motor karena terluka parah di tangan sebelah kanan," jelas SFH pada SuaraJogja.id.
Ia melanjutkan, setelah berhasil melumpuhkan SFH dan Bg, pelaku kabur begitu saja. Beberapa warga setempat, juga pengendara yang lewat, kemudian berdatangan memberi pertolongan.
Keduanya lantas dilarikan ke IGD RSUP Dr Sardjito, dan pada pukul 04.00 WIB aparat kepolisian juga datang untuk mencari tahu kronologi kejadian.
Setelah disarankan untuk membuat laporan, pada siang harinya SFH mendatangi Polres Yogyakarta, sesuai saran kepolisian. Berdasarkan surat tanda bukti penerimaan laporan, SFH telah melapor atas dugaan tindak pidana penganiayaan pada Minggu pukul 10.00 WIB.
Kini, kata SFH, kondisi Bg sudah membaik setelah menjalani operasi karena luka di tangan kanan sampai mengalami putus urat.
Baca Juga: Warga Blimbingsari Benarkan Cuitan Viral Klitih di Dekat UGM
"Sekarang kondisi Bg sudah mulai membaik setelah melalui operasi karena menderita putus beberapa urat otot tangan dan patah tulang di tangan kanan," ungkap SFH.
Kronologi dari SFH ini sekaligus menjadi klarifikasi terhadap dugaan Kapolsek Bulaksumur Kompol Sugiyarto sebelumnya bahwa korban tak berniat melapor.
"Hingga saat ini belum ada laporan apa pun terkait kejadian klitih yang ada di jalan Prof Dr Sardjito. Jika memang ada kejadian tersebut, seharusnya korban segera melapor," jelasnya saat ditemui SuaraJogja.id, Kamis (7/11/2019).
"Bisa saja dia merasa tidak perlu dilaporkan karena pertimbangan tertentu. Atau bisa saja ini masih sebatas isu," imbuhnya.
Sebelumnya dikabarkan terjadi klitih pada Minggu (3/11/2019) yang memakan korban. Kabar klitih di dekat UGM itu viral di Twitter setelah pengguna akun @Budidanluhur menceritakan dirinya diserang orang tak dikenal dengan senjata tajam pada pukul 02.30 WIB.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik