SuaraJogja.id - Seorang wisatawan di Kota Yogyakarta kaget setelah bersinggah ke sebuah tempat makan sederhana yang ternyata menjual menu dengan harga selangit.
Cerita itu dibagikan pengguna akun Dwi Natalismi Amanto di grup Facebook Info Cegatan Jogja pada Senin (11/11/2019).
Melalui unggahannya, yang kini viral, Dwi mengaku sebagai warga asli Jogja yang bekerja di sebuah pabrik di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Sementara, pengalaman yang ia ceritakan itu berasal dari seorang rekan kerjanya yang berwisata ke Jogja bersama karyawan lain di pabrik pada Sabtu (9/11/2019).
Baca Juga: Sejak 1976, Rahasia Lezatnya Sate Ayam Ponorogo Pak Seger nan Melegenda
Dwi sendiri mengaku kaget begitu mendengar keluh kesah dari temannya saat harus mengeluarkan Rp100 ribu hanya untuk dua porsi sate ayam.
Padahal, kata Dwi, tempat makan yang dikunjungi temannya hanyalah warung lesehan di pinggir jalan, bukan kafe atau rumah makan mewah.
"Mbak, masak di Jogja saya makan sate ayam di depan Taman Pintar 2 porsi 100 ribu. Mak jleb saya dengere, padahal bukan di kafe, tapi di lesehan," tulis Dwi.
Tak hanya makanannya, Dwi menambahkan, tarif parkir bus pun sangatlah mahal.
"Terus parkir bus katane 100 ribu, alaasne tukang parkir sudah jam malam," imbuhnya.
Baca Juga: Cerita Sate Ayam Jadi Menu Utama Natal di Inggris
Sebagai warga Jogja, Dwi mengaku kecewa terhadap kelakuan para oknum pedagang maupun penjaga area parkir.
Pasalnya, karena pengalaman tersebut, kini teman-teman Dwi kapok berwisata ke Jogja karena banyak yang dijual mahal meskipun banyak pula destinasi wisata menarik yang tersedia di Kota Gudeg ini.
"Kenapa harus ada oknum-oknum seperti ini yang membuat citra Jogja jelek dan bikin kecewa para wisatawan yang berkunjung ke Jogja," ungkap Dwi.
"Harapan saya semoga ada pembenahan dan aturan-aturan yang bisa bikin Jogja bener-bener berhati nyaman bagi para wisatawan yang berkunjung ke Jogja. #salam aspal gronjal. Ini saya tambahkan shareloc parkirnya," tutup Dwi.
Curhatan Dwi ini tak ayal dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang sama kagetnya dengan Dwi, mengetahui harga sate ayam itu. Beberapa dari mereka juga menyarankan agar para wisatawan membiasakan diri menanyakan harga makanan sebelum membeli.
"Mehong amat sate opo kui (apa itu -red) 2 porsi/100ribu. Buat pengalaman aja Mbak, besaok-besok tanya dulu harganya sebelum beli. Jangan kapok maen di Jogja ya Mbak," komentar TiaAnna Marista.
"Kadang pengin nglarisi penjual kecil pinggir jalan... Tapi apalah sangka, oknum malah nuthuk (mencurangi pembeli -red)..." tambah Widi Yulianto.
"Pengalamanku kalau ke Jogja mau makan tak tanya dulu harganya dan ngapain malu daripada dibegal harga," tulis Cucu Milo.
Berita Terkait
-
10 Surga Tersembunyi di Lombok, Wisata Lombok yang Lagi Hits
-
Hana Bank dan KTO Jalin Kerja Sama, Bidik Wisatawan Indonesia
-
Kronologi 9 Wisatawan Tewas Tertimpa Pohon Raksasa di Soppeng
-
2,5 Juta Wisatawan Kunjungi Puncak Setiap Tahun, Bachril Bakri Yakin Bisa Lebih
-
Jakarta Tourist Pass: Revolusi Transaksi Wisata di Jakarta
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir