SuaraJogja.id - Suj meminta supaya ayahnya, abdi dalem Keraton Yogyakarta berinisial SW, yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswi, tidak ditahan. Menurut dia, itu karena ayahnya mengalami drop sepulang dari kantor Polsek Gondomanan.
Sebelumnya, pria 68 tahun ini dilaporkan tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang menjadi korban ke petugas Pam Budaya dan Forum Komunikasi Alun-Alun Utara (FKAAU), atas tuduhan melakukan pelecehan seksual pada Minggu (10/11/2019) malam. Ia pun dibawa ke Polsek Gondomanan.
"Bapak pulang dengan keadaan drop dari Polsek. Jadi banyak pikiran dan tidak banyak beraktivitas selama di rumah, terang Suj, putra SW, saat ditemui SuaraJogja.id di kediamannya di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Rabu (13/11/2019).
Suj mengatakan, setelah kejadian, ia berangkat dari rumah untuk menghampiri SW di Polsek Gondomanan pada Selasa (12/11/2019) siang . Setelah itu, malam harinya, Suj membawa SW kembali ke tempat tinggalnya.
"Saya bertanggung jawab atas Bapak, sehingga saya meminta kepada Kapolsek Gondomanan untuk tidak menahan dia (SW). Jadi saya jemput dan membawa pulang ke rumah di Kulon Progo," jelas Suj.
Anak pertama dari empat bersaudara ini menerangkan, selain menjadi abdi dalem, SW jugalah seorang petani yang menggarap lahan orang, sehingga Suj mendorong bapaknya untuk tak memikirkan kasus yang sedang dialaminya.
"Dia memang sempat melemah dari malam hingga pagi (Rabu-red). Tapi saya meminta dia tak memikirkan terlalu keras masalah yang dia alami. Saat ini pihaknya kembali ke sawah untuk beraktivitas seperti biasa," jelas dia.
Saat didatangi SuaraJogja.id, keadaan rumah terduga pelaku cukup sepi. Hanya ada Suj dan istri SW, Jum (67), di rumah tersebut. Sedangkan SW berada di lahan untuk beraktivitas seperti biasa.
Lebih lanjut, Suj, yang juga menjadi kuli bangunan, mengklaim bahwa aksi yang dilakukan bapaknya adalah sebuah kekhilafan, dan dia meminta kejadian pada Minggu (10/11/2019) itu tak diperpanjang.
Baca Juga: Lecehkan Tiga Mahasiswi, Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Dipecat
"Saya meminta kejadian tak diperpanjang hingga berlarut-larut. Yang jelas Bapak itu hanya khilaf. Saya berharap bisa bertemu korban dan meminta maaf," pinta dia.
Saat ini kasus tersebut telah dilimpahkan ke Polsek Gondomanan, yang hingga kini masih melakukan pendalaman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal