SuaraJogja.id - Perwakilan warga yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Pelayanan Publik (MP3) mendatangi DPRD DIY, Senin (2/12/2019). Mereka memprotes dan mengadu pada DPRD DIY terkait peristiwa kecelakaan bus Trans Jogja yang mengakibatkan tewasnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), Aji Pradana (18), di simpang empat Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Jalan Ringroad Utara pada Rabu (27/11/2019) lalu.
Protes dilakukan karena MP3 jengah dengan sikap dan perilaku para sopir bus Trans Jogja yang seringkali ugal-ugalan di jalan raya. Selan itu, polusi udara dari bus tersebut juga mengganggu pengguna jalan raya. Kasus kematian Aji akibat kelalaian sopir Trans Jogja, Arif Himawan (32), akhirnya membuat MP3 menuntut Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu dievaluasi.
"Pemda DIY mengevaluasi atau paling tidak mengambil alih setidaknya oleh Kepala Dinas Perhubungan. Ini sudah ada korban nyawa," ungkap Tri Wahyu, salah satu perwakilan MP3, di Kantor DPRD DIY, Senin siang.
Wahyu menambahkan, warga DIY mendorong Pemda DIY dan DPRD DIY melakukan reformasi menyeluruh pada PT Anindya Mitra Internasional (AMI) sebagai operator dan pengelola Trans Jogja. Sebab, kondisi Trans Jogja di jalan raya sudah sangat memprihatinkan. Tidak hanya kasus kematian Aji, sejumlah kecelakaan juga pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Polisi Tembak Mati Pengedar Narkoba untuk Perayaan Natal dan Tahun Baru
Apalagi pengelolaan Trans Jogja saat ini dinilai juga tidak beres. Dari laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tercatat kondisi pengelolaan Trans Jogja pada 2018 lalu menyalahi perundang-undangan.
"Harusnya Trans Jogja memberikan pelayanan bukan semata-mata mengejar setoran," ujarnya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengungkapkan, Pemda DIY, melalui persetujuan DPRD, memberikan subsidi Rp81 miliar untuk memastikan operasional Trans Jogja. Namun dengan adanya kecelakaan dan aduan yang disampaikan warga, DPRD DIY tidak yakin, PT AMI mampu menjalankan transportasi publik bagi masyarakat di DIY.
"Karenanya kami akan berkomunikasi dengan Komisi C DPRD DIY untuk segera memanggil Pemda dan PT AMI dan melakukan koordinasi," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Ini Alasan DIY Ubah Nama Kecamatan dan Dinas
Berita Terkait
-
Langsung Kunjungi DPRD DIY, Siswa MAN 2 Bantul Belajar Demokrasi
-
Visi Atmaji untuk Bantul: Ekonomi Meroket, Pendidikan Merata!
-
Berdayakan KWT, Tim PPK Ormawa LABMA UII Gelar Sekolah Perempuan Tani di Dusun Kemiri
-
Pendidikan Fathul Wahid, Rektor UII Minta Gelar Akademiknya Tak Dicantumkan di Surat dan Dokumen
-
Dosennya Jadi Cawapres, Mahasiswa UII: Niat Mau Bimbingan Kok Ditinggal
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga