SuaraJogja.id - Ratusan warga Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman mengikuti sosialisasi pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo di Balai Desa Tirtomartani, Senin (16/12/2019). Sejumlah warga setempat berharap besar dengan pengganti bangunan yang terdampak jalan bebas hambatan tesebut.
Salah seorang warga Dusun Dogongan, RT 02 RW 08 Desa Tirtomartani, Sudarman (61), mengungkapkan, dirinya sudah dua kali ini tergusur karena pembangunan nasional. Ia berharap pemerintah memberi ganti untung yang sesuai.
"Saya sudah dua kali tergusur selama tinggal di sini [DI Yogyakarta]. Pertama saat saya tinggal di Pedukuhan Bakungan, Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, karena ada pelebaran landasan di Bandara Adisutjipto. Tahun 1994 saya akhirnya pindah ke Dusun Dogongan [Tirtomartani], malah 2019 ini saya kena gusur kembali," keluhnya pada SuaraJogja.id, Senin (16/12/2019).
Ia meminta pemerintah memberi ganti untung yang sesuai bagi warga terdampak di desa setempat, seperti saat Sudarman tergusur oleh pembangunan landasan Bandara Adisutjipto, di mana ia mendapatkan ganti yang sesuai.
"Saat digusur di Bakungan itu hampir satu kampung yang kena, tapi pihak pembangun memberi harga yang sesuai. Dulu itu tahun 1990 harga tanah masih berkisar Rp25 ribu per meter. Saya punya luas bangunan sekitar 400 meter persegi. Jadi saat menerima biaya langsung saya kumpulkan dan membeli tanah baru," kata dia.
Sudarman, yang merupakan seorang petani, mengaku harus banting tulang untuk menghidupi keluarganya, sehingga ketika kali kedua tergusur oleh proyek tol ini, pemerintah harus memberi pengganti yang lebih baik.
"Luas rumah saat ini sekitar 150 meter persegi yang kena gusur. Tapi jumlah tersebut cukup besar untuk kami. Harapannya pemerintah memberi harga yang juga menguntungkan kami," terangnya.
Disinggung berapa harga tanah per meter yang ditempati Sudarman saat ini, pihaknya mengklaim bahwa harga tersebut berkisar Rp1 juta.
"Rata-rata harga tanah per meter di sini [Dogongan] sekitar Rp1 juta. Jadi pemerintah bisa memberi harga yang pantas. Jika tidak, kami akan kesulitan karena belum mencari lahan baru lagi," tambahnya.
Baca Juga: Ledakan Dekat Masjid Istiqlal, Humas: Istiqlal Kondusif
Seorang warga lain yang masih dalam satu dusun, Samino (54), menuturkan, rumahnya yagh seluas 225 meter persegi tergusur. Kendati demikian, pihaknya tak mempersoalkan jika memang harus berpindah.
"Jadi ini kan masih sosialisasi, kami juga mendukung karena ini proyek nasional untuk kebaikan bersama. Tapi harapannya rumah kami diganti dengan harga sesuai agar bisa membeli tanah baru dan membangun rumab," kata dia.
Untuk diketahui, Pemprov DIY kembali melanjutkan proses pembangunan jalan tol trase Yogyakarta-Solo. Tahapan yang masih berupa sosialisasi tersebut kembali menyasar ke warga terdampak, salah satunya di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman.
Sebanyak 350 bidang tanah terdampak proyek strategis nasional tersebut. Pemprov mencatat terdapat sekitar 69 rumah warga yang tergusur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda