SuaraJogja.id - Menyambut puncak acara Dies Natalis Universitas Gadjah Mada yang ke-70, jagat media sosial diramaikan dengan poster berisi ajakan membawa pulpen dan sticky notes.
Seperti diketahui sebelumnya, Universitas Gadjah Mada dalam beberapa hari terakhir tengah jadi sorotan. Hal ini tak lepas dari ramainya gerakan tagar UGMBohongLagi di jejaring media sosial Twitter.
Tagar yang diinisiasi Aliansi Mahasiswa UGM tersebut merupakan bentuk sentilan pada rektorat UGM yang hingga kini urung mengesahkan peraturan tentang Pencegahan dan Penindakan Kekerasan Seksual di kampus.
Tuntutan dibuatnya peraturan tersebut muncul setelah terjadinya kasus pelecehan seksual yang dialami salah satu mahasiswi UGM pada 2017 lalu.
Baca Juga: Disoroti Aliansi UGM, Rektorat Akui Ada Kasus Kekerasan Seksual Lagi?
Saat itu, rektorat berjanji bahwa peraturan yang sebelumnya masih berupa draf itu bakal segera disahkan di akhir tahun ini. Namun belakangan diketahui bahwa draf yang sudah diajukan oleh tim penyusun masih mandeg di level senat karena masih menunggu sidang pleno.
Sehari lalu kepada SuaraJogja.id, Humas Aliansi Mahasiswa UGM, Turno menyebut sebagai upaya untuk menagih janji pihak rektorat, pihaknya akan menggelar aksi tepat di puncak perayaan Dies Natalis UGM yang jatuh di hari ini, Kamis (19/12/2019).
Salah satunya yakni gerakan meramaikan Dies Natalis dengan membawa pulpen dan sticky notes seperti yang digaungkan lewat jejaring sosial media sejak kemarin.
"Prinsipnya kami menagih janji yang sudah terucap, kenapa berani berjanji tapi kemudian tidak menepati? Siapa yang menjamin Januari bisa disahkan? Karena kemarin sebelumnya sudah ada janji, janji, janji, janji, dan kemudian tidak ditepati lagi," kata Turno.
Ia menambahkan, dengan adanya sikap itu, maka tidak ada jaminan, ketika dikatakan Januari, mahasiswa akan kembali menunggu di Januari dan disahkan.
Baca Juga: Ramai #UGMBohongLagi, Aliansi Mahasiswa UGM Bakal Gelar Aksi 19 Desember
"Kalau nanti ditanya apa urgensinya ini harus disahkan Desember? Karena memang semakin cepat aturan ini ada, maka semakin cepat penanganan yang komprehensif bisa dilakukan," tukasnya.
Berita Terkait
-
Sebelum Terpilih Jadi Ketua Kagama, Basuki Hadimuljono dan Budi Karya Sumadi Bersaing Ketat
-
Grand Final PONGO Battleground Valorant Competition Universitas Gadjah Mada: Fakultas Teknik Kalahkan Juara Bertahan!
-
Bongkar Buku Tahunan Jokowi di UGM, Kejanggalan SMA Almamater Ramai Jadi Buah Bibir
-
Mahasiswi Viral! Usai Serukan Darurat Konstitusi Saat Wisuda UGM, Nama Mulyono Jadi Sorotan
-
Serukan Darurat Konstitusi, Jejak Pendidikan Shalsadilla Nadya Prameswary Tak Kebanting Erina Gudono
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M15 5G
-
Membuka Mata tentang Pendidikan Inklusif Lewat Film 'Bird of a Different Feather'
-
Tragis, Kakek Asal Bantul Tewas Dihantam Mobil Saat Menyeberang Ring Road Selatan
-
Takaran Tera Tak Sesuai, Empat SPBU di Jogja Ditutup
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem