SuaraJogja.id - Aktivitas penambangan di kawasan Sungai Gendol terlihat berkurang, pasca-turunnya imbauan sejumlah instansi perihal kewaspadaan potensi banjir lahar dingin.
Hal itu nampak di salah satu lokasi penambangan pasir Merapi yang ada di wilayah Desa Kepuharjo dan Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupate Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (2/1/2020).
Pantauan SuaraJogja.id, pada hari biasa, alat berat yang beroperasi di aliran sungai tersebut bisa berjumlah lebih dari lima unit. Namun pada Kamis siang hingga menjelang sore, hanya terlihat satu unit alat berat pengeruk pasir yang beroperasi.
Satu alat lainnya terparkir di salah satu sisi sungai dan satu lainnya berada di tepi jurang. Tak terlihat aktivitas yang berarti di titik tersebut.
Baca Juga: Viral, Wanita Dilaporkan Hilang di IG Polda DIY Mengaku Cuma Prank
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY Hanik Humaida menuturkan, Gunung Merapi saat ini masih berada dalam status Waspada (Level II). Dengan demikian, direkomendasikan untuk tidak adanya aktivitas apa pun pada jarak 3 kilometer dari puncak Merapi.
Selain itu, ia meminta masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.
"Potensi lahar saat ini terjadi ada di dalam tubuh sungai," tuturnya, dihubungi SuaraJogja.id, Kamis..
Imbauan serupa disampaikan Bupati Sleman Sri Purnomo. Menurut Sri, walaupun aliran banjir lahar dingin masih terkendali, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, misalnya menjaga agar drainase tetap bersih, karena kondisi drainase yang baik akan membuat aliran air tetap lancar.
"Jika warga ingin menutup selokan dan saluran air, tidak bisa sembarangan. Harus lapor ke dinas teknis, yaitu Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Sleman. Jadi bisa diarahkan sesuai prosedur, agar tidak menghambat aliran air," kata dia.
Baca Juga: Indonesia Targetkan Lebih dari 1 Medali Emas di Olimpiade 2020 Tokyo
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Tambang Ilegal Kembali Berulah di Papua Tengah, Masyarakat Adat Bersiaga Usai Alat Berat Masuk
-
Babak Baru Kasus Korupsi Timah, PT RBT Diklaim Bantu PT Timah dan Penambang Rakyat
-
Pegadaian Peduli Ajak Relawan Bakti BUMN Batch V Bangkitkan Sumatera Barat
-
Cerita Korban Banjir Sumbar yang Takut dan Trauma: Tak Mau Lagi Tinggal di Bantaran Sungai
-
Penambangan Bawah Laut, Jalan Keluar atau Ancaman yang Nyata?
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon