SuaraJogja.id - Ribut soal pabrik pengolahan pasir milik penyandang disabilitas, Bambang Susilo (42) yang ditolak warga dari dua wilayah yakni, Kabupaten Sleman dan Klaten menemui titik terang.
Pemerintah telah memberikan izin operasi pabrik dengan alasan pabrik tersebut termasuk dalam UMKM.
Sebelumnya dikabarkan pemilik usaha pengolahan batu pasir milik Bambang Susilo mendapat penolakan warga dari dua wilayah berbeda. Pabrik tersebut tak pernah beroperasi sejak 2018 lalu karena ditakutkan menimbulkan dampak buruk bagi warga sekitar.
Kendati demikian, warga harus pasrah lantaran pemerintah pusat telah memberi izin untuk pengoperasian pabrik yang bakal mengolah batu dari Sungai Gendol menjadi pasir.
Selanjutnya pemilik usaha, Bambang Susilo, bakal berkoordinasi dengan dinas terkait untuk proses menjalankan pabriknya.
"Setelah ini kami akan berkoordinasi baik dari dinas dan polres wilayah Klaten untuk pengoperasian pabrik. Kami akan ikuti arahan dari pihak bersangkutan," kata dia kepada SuaraJogja.id, Sabtu (4/1/2020).
Disinggung soal asumsi warga yang menyebut bakal menimbulkan debu serta suara bising pada alat yang ada di pabrik miliknya, Bambang mengaku telah melakukan sejumlah langkah penanggulangan. Hal tersebut dipenuhi agar aktivitas pengolahan pasir tak berdampak bagi masyarakat sekitar.
"Masalah debu kami sudah membangun atap dan menutup lokasi agar debu ini tak mengganggu warga. Selain itu persoalan terkait suara bising, alatnya sendiri sudah ditanam dibawah tanah sedalam tujuh meter. Jadi, kami sudah melakukan berbagai antisipasi agar persoalan itu tak mengganggu warga," terang Bambang.
Lahan usaha sendiri, lanjut Bambang, pihaknya menyewa ke pemilik yang berasal dari Klaten. Ia mengungkapkan izin sewa lahan sendiri berdurasi 10-15 tahun.
Baca Juga: Prokontra Pabrik Pasir di Sleman, Kepala BKPM: Secara Izin Boleh Beroperasi
"Sewanya sekitar 10-15 tahun. Ini sudah hilang dua tahun lantaran miskomunikasi warga. Nantinya kami melakukan koordinasi dahulu sebelum pabrik ini berjalan," kata Bambang.
Pihaknya menegaskan bahwa dia dan rekan pabrik tidak merasa didiskriminasi lantaran sebagai penyandang disabilitas.
Bambang menuturkan ia merupakan salah satu warga setempat yang ingin membangun usaha.
"Sebagai penyandang disabilitas, saya tak merasa didiskriminasi. Saya juga tidak menyatakan bahwa warga mendiskreditkan jika saya didiskriminasi. Saya hanya ingin memiliki usaha sebagai salah satu warga yang tinggal di sini. Saya juga meminta maaf jika ada warga yang tersinggung," jelasnya.
Berita Terkait
-
Pemerintah Izinkan Pabrik Milik Bambang Dibuka, Warga: Terpaksa Kami Terima
-
Warga Minta Tutup Pabrik Pengolahan Pasir di Sleman, Begini Langkah Bambang
-
Tolak Usaha Pengolahan Pasir Difabel, Ini Alasan Warga Argomulyo
-
Dukungan Sosial Keluarga Disebut Penting Bagi Penyandang Disabilitas
-
Lewat Parakerja, Penyandang Disabilitas Bisa Tingkatkan Kompetensi
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Ironi di Sleman, Diduga Kejahatan Jalanan, Ternyata... Kisah Pilu 3 Remaja Korban
-
DANA Kaget: Cara Dapat Saldo Gratis dan 3 Link Aktif DANA Gratis untuk Diklaim
-
Wisatawan Asing Mundur, Saatnya Fokus Domestik! Pakar Minta Pemerintah Ubah Strategi Pariwisata
-
Warisan Leluhur di Tangan Anak Muda: Bagaimana Bantul Bangkitkan Pariwisata Budaya?
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu