SuaraJogja.id - Tertangkapnya oknum guru Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial S (48), yang melakukan pencabulan terhadap 12 siswinya di SD negeri di Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, membuat lega para orang tua korban.
Salah seorang keluarga korban, SW (48), mengungkapkan, sebelum oknum guru itu tertangkap, para keluarga korban dibuat kesal. Sebab pelaku sempat tak mengakui perbuatannya.
"Kami sudah cukup tenang ketika orang [tersangka S] ini tertangkap oleh kepolisian. Kami [para orang tua] juga dibuat emosi karena pelaku tak mau mengakui perbuatannya di media-media. Padahal jelas sekali anak kami mengadu dan kami sudah melaporkan ke pihak berwenang," kata SW ketika dihubungi SuaraJogja.id, Jumat (10/1/2020).
Pihaknya menuturkan bahwa S merupakan wali murid para korban, termasuk anaknya, yang mendapat perlakuan cabul.
"Dia ini kan wali murid, kami cukup lega ketika pelaku ini ditetapkan menjadi tersangka. Kami [orang tua] memang jarang berkomunikasi, tapi setelah mendengar pelaku ini ditangkap beberapa kali kita berbicara soal kasus itu," ucap SW.
Anaknya saat ini, kata SW, sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Namun sesekali korban juga teringat kejadian yang pernah menimpanya.
"Anak saya sudah kembali sekolah seperti biasa. Mereka juga sudah lebih baik. Namun rasa trauma itu, ya karena anak-anak, masih sering mereka ingat, tapi bisa cepat hilang," tuturnya.
SW menjelaskan bahwa sejumlah pendampingan untuk pemulihan sang anak telah dilakukan pemerintah dan lembaga swasta.
"Sebelumnya Dinas Sosial menyambangi rumah kami, selain itu psikolog juga sempat mendatangi anak saya di sekolah untuk memberi pemulihan psikis. Dari Kecamatan [Seyegan] juga melakukan hal demikian," ungkap dia.
Baca Juga: KPU Belum Terima Surat Mundur Wahyu Setiawan karena Ditangkap KPK
Kanit PPA Sarreskrim Polres Sleman Iptu Bowo Susilo menjelaskan bahwa terdapat 12 siswi yang diketahui menjadi korban pencabulan oleh oknum guru ASN. Namun hanya enam korban yang mau diperiksa pihak aparat.
"Jadi ada 12 orang yang menjadi korban yang dilakukan pelaku ini. Karena berkaitan dengan permintaan orang tua, polisi hanya menangani enam orang saja," kata Bowo.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah siswi SD di Seyegan, Sleman mendapat perlakuan cabul dari oknum guru ASN. Polisi telah menahan dan menetapkan S sebagai tersangka karena melakukan tindakan tersebut.
Pelaku S melancarkan aksi bejatnya ke 12 siswi, tetapi hanya enam orang yang diperiksa. Enam korban tersebut mendapat perlakuan di lokasi yang berbeda, yakni di bumi perkemahan kawasan Tempel dan di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok