SuaraJogja.id - Seorang siswi SMA yang kini duduk di kelas 10 menjadi korban pencabulan yang ayahnya sendiri. Korban mengalami aksi bejat yang dilakukan oleh ayah kandungnya sejak ia duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Kini ayah kandung korban, yang berumur sekitar 40 tahun, telah diingkus pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kasus ini terbongkar setelah korban menceritakan apa yang menimpanya kepada ibu kandungnya.
"Ibu kandung korban, yang tidak lain adalah istri pelaku, melaporkan peristiwa tersebut kepada kami dan pekan yang lalu pelaku kami tangkap," tutur Kapolsek Samigaluh AKP Purnomo di Mapolres Kulon Progo, Jumat (10/1/2020).
Purnomo mengatakan, pelaku telah diamankan sejak Jumat (3/1/2020). Ia ditangkap di rumahnya setelah polisi menerima laporan, lalu melakukan penyelidikan terhadap aksi bejat yang dilakukan oleh ayah terhadap anaknya itu.
Berdasarkan keterangan dari korban saat diperiksa oleh petugas, aksi pencabulan tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak korban masih SD. Lalu saat korban duduk di kelas 9 (SMP), pelaku mulai nekat melakukan persetubuhan pada korban.
"Sejak itu, perlakuan tak senonoh tersebut dilakukan," terang Purnomo.
Tak tahan dengan perlakuan ayah kandungnya sendiri, korban akhirnya menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya, sebelum diteruskan ke polisi. Korban mengaku selalu mendapat ancaman dari pelaku ketika melakukan aksinya.
Pelaku juga sering merayu korban dengan iming-iming membelikan barang-barang yang diinginkan korban, salah satunya telepon genggam, agar korban tak menceritakan peristiwa yang menimpanya. Dalam aksi terakhir, korban menolak ajakan dari pelaku karena sudah tak tahan menjadi pelampiasan nafsu ayahnya.
"Pelaku emosi dan membakar charger handphone milik anaknya. Kita amankan sisa charger yang dibakar serta kayu sebagai barang bukti," ungkap Purnomo.
Baca Juga: Angel Lelga Sebut Vicky Prasetyo Akan Diperiksa Polisi, Kasus Apa?
Atas perbuatannya, pelaku akan dijerat pasal 81 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ia terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Polisi juga mengamankan barang bukti, seperti pakaian milik korban, pakaian dalam pelaku, dan kain untuk alas. Korban sendiri kini Telah mendapatkan pendampingan dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kulon Progo serta pihak lain.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas
-
Royal Ambarrukmo Yogyakarta Sambut Hangat Kunjungan Famtrip Budaya Travel Agent Tiongkok
-
Muaythai Kelas Dunia Bakal Guncang Candi Prambanan di 2026, Sensasi Duel Berlatar Warisan Dunia!
-
Sisi Kelam Kota Pelajar: Sleman Jadi 'Sarang' Narkoba, Mahasiswa Incaran Jaringan Via Instagram
-
Alarm! Pakar UGM Sebut Gen Alpha Rentan Depresi Akibat Digital, Orang Tua Wajib Tahu