SuaraJogja.id - Sejak dibangunnya Yogyakarta Intenational Airport (YIA), Puskesmas Temon II Kabupaten Kulon Progo dikabarkan sepi kunjungan pasien.
Menurut Kepala Puskesmas Temon II dr Isti Alfradiantina, lokasi baru puskesmas ini memiliki akses jalan yang sulit dan tidak strategis setelah dilakukan relokasi dari Jalan Raya Wates-Purworejo km 15, Desa Temon Kulon, Kecamatan Temon ke Desa Palihan, Kecamatan Temon pada pertengahan 2018.
Pernyataan ini disampaikan Isti kepada Komisi IV DPRD Kulon Progo yang tengah melakukan inspeksi mendadak ke fasilitas kesehatan itu pada Senin (6/1/2019) siang.
"Dari kunjungan Komisi IV tadi jadi kesempatan kami menyampaikan 'curahan hati' kami di Puskesmas Temon II. Saat ditanya keterbatasannya apa, kami jawab prioritas kami saat ini akses jalan," kata Isti, dikutip dari HarianJogja.com -- jaringan Suara.com.
Baca Juga: Berita Duka, Ibunda Vino G Bastian Meninggal Dunia
Sejak November 2017, pelayanan Puskesmas Temon II, yang tadinya berada di pinggir Jalan Raya Wates-Purworejo harus dipindah karena bangunan dan lahannya berada di kawasan izin penetapan lokasi YIA. Puskesmas itu pun saat ini berlokasi tidak di tepi jalan raya.
Isti menuturkan, sejak saat itu ada penurunan jumlah pasien. Ia menduga, pasien pindah berobat ke Puskesmas Temon I, yang terletak di pinggir Jalan Raya Wates-Purworejo.
"Mereka [dewan] mau mempelajari, apakah akses jalan bisa dibuka lurus langsung dari Puskesmas ke jalan raya," ujar Isti.
Keluhan ini kemudian ditanggapi Ketua Komisi IV Istana. Ia yang setuju jika Puskesmas Temon II bisa lebih terlihat dari jalan raya.
"Puskesmas ini merupakan fasilitas kesehatan pertama di perbatasan Kulonprogo-Purworejo, jadi harus dimaksimalkan," tutur Istana.
Baca Juga: Kapolri Pimpin Sertijab, Komjen Gatot Eddy Dilantik Jadi Wakapolri
Istana pun mengapresiasi kinerja petugas kesehatan di Puskesmas Temon II dalam sidak siang itu. Menurutnya mereka dapat beradaptasi dengan cepat setelah satu tahun direlokasi. Meski begitu, ia memaklumi keluhan kepala puskesmas terkait akses jalan.
"Dari Bu Kepala disebutkan ada penurunan pasien yang dulu 100 orang sehari, sekarang 70 pasien sehari. Hal ini karena puskesmas ini melayani tujuh desa, tetapi lokasi empat desa di antaranya itu terletak di utara Jalan Raya Wates-Purworejo, sementara lokasi puskesmas di selatan jalan. Rata-rata pasiennya orang sepuh, jadi semakin sulit," jelas Istana.
Untuk itu, Komisi IV akan berupaya menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan komisi lain terutama yang membidangi pembangunan. Istana menambahkan, pihaknya akan mengkomunikasikan masalah ini dengan badan eksekutif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
Pilihan
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
-
Persaingan Sengit Udinese vs Bologna Rekrut Jay Idzes: Bianconeri Siapkan Rp469 M
Terkini
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!
-
Proyek Tol Jogja-Solo: Penambahan Lahan 581 Bidang di Sleman dan Progres Konstruksi Sentuh 60 Persen
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya