Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 23 Januari 2020 | 13:40 WIB
Ilustrasi investasi bodong. [Shutterstock]

SuaraJogja.id - Investasi abal-abal yang dijalankan UD Sakinah sebagai penyedia sembako ke berbagai hotel di Yogyakarta merenggut banyak korban. Setelah pengusaha asal Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman kehilangan Rp1,2 miliar dari investasi bodong itu, seorang ibu rumah tangga asal Desa Pandowoharjo, Kecamatan dan Kabupaten Sleman, Nana Cholidah (51), juga luluh dengan bujuk rayu pemilik hingga kehilangan puluhan miliar rupiah.

Kasus penipuan berkedok investasi ini diketahui kembali terjadi di Bumi Sembada. Sejumlah pengusaha tertipu UD Sakinah, yang dikelola pasangan suami-istri M Wahyudi dan Indriyana Fatmawati.

"Orang ini [Indriyana atau Iin] adalah tetangga dekat saya ketika saya masih tinggal di Sempu [Dukuh di Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman]. Pekerjaan kesehariannya memang memasok sembako ke hotel-hotel yang ada di Jogja secara reguler. Jadi tiap hari gudang rumahnya selalu ramai dengan bahan sembako, saya juga sering ke rumahnya pada waktu itu," jelas Nana dihubungi SuaraJogja.id, Kamis (23/1/2020).

Nana, yang saat ini berdomisili sebagai warga Pandowoharjo menerangkan, pemilik UD Sakinah telah bekerja sama dengan 20 hotel rekanan dalam membangun bisnisnya. Bahkan gudang usaha yang berada di Sempu ini memiliki lima armada untuk mengirimkan sembako ke sejumlah hotel tersebut.

Baca Juga: Belum Umumkan Harga All New NMax versi ABS, Ini Alasan Yamaha

"Nah karena rumah [dan usahanya] selalu ramai dan tiap hari mengirimkan sembako [ke hotel], pihaknya mencoba untuk menawarkan investasi dengan tempo jangka pendek ketika hotel memiliki event kepada tetangga dan orang-orang yang dia kenal," katanya.

Modus UD Sakinah memang berbeda dari investasi lain. Nana menjelaskan, UD Sakinah seolah-olah bekerja sama dengan hotel saat memiliki event seperti pernikahan, seminar, kegiatan diklat, dan sebagainya. Lalu pihaknya menawarkan kepada korban untuk menanam modal puluhan hingga ratusan juta untuk menyediakan sembako pada acara tersebut.

"Jadi dia merinci dan memberi tahu kami budget yang dibutuhkan hotel itu berapa, lalu kami diarahkan untuk berinvestasi sekian juta, termasuk ada pembayaran serta berbagai hal lainnya lengkap, termasuk laba dan pembagian antara investor dan UD Sakinah, jadi awal-awal itu terbuka," terangnya.

Nana mencontohkan, saat sebuah hotel memiliki acara seminar dan setelah dihitung budget sekitar Rp71 juta, hotel akan membayar sebesar Rp77 juta. Bagi orang yang berinvestasi, keuntungan yang didapat bisa sampai Rp6 juta. Jumlah tersebut nantinya dibagi antara investor dan UD Sakinah.

"Perbandingannya bisa juga seperti ini, investasi Rp100 juta, nantinya keuntungan bisa kami dapatkan hingga Rp8 juta. Sudah tiga tahun saya mengikuti investasi ini," terangnya.

Baca Juga: Eks Dosen IPB Abdul Basith Juga Dijerat Pasal Permufakatan Jahat

Hal itu UD Sakinah tawarkan kepada korban lewat media sosial WhatsApp. Siapa pun yang berniat mengambil event hotel bisa langsung menghubungi Indriyani sebagai pengelolanya. Setelah 10-15 hari, profit atau keuntungannya bisa diambil.

Load More