Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 24 Januari 2020 | 12:29 WIB
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin berjalan didampingi Gubernur DIY Sri Sultan HB X, memasuki ruangan forum CDI, Ballroom Hotel Hyatt Sleman, Jumat (24/1/2020). - (Suara.com/Uli Febriarni)

SuaraJogja.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menuturkan, dipilihnya Yogyakarta sebagai tuan rumah pelaksanaan forum-forum Eurasia Centrist Democrat International (CDI) merupakan pilihan yang tepat.

Ma'ruf Amin menuturkan, Yogyakarta merupakan daerah paling heterogen dan toleran di Indonesia. Ia percaya, kegiatan yang digelar sejak Kamis (23/1/2020) itu bermanfaat untuk menjembatani pemahaman Islam agar lebih meluas.

"Nilai yang diusung CDI, saya pandang sejalan dengan nilai demokrasi yang dilaksanakan di Indonesia," tuturnya, kala menjadi pembicara kunci dalam forum tersebut, di Ballroom Hotel Hyatt Kabupaten Sleman, DIY, Jumat (24/1/2020).

Indonesia terdiri atas lebih dari 300 kelompok etnis yang hidup berbeda-beda, di sebuah negara kepulauan nusantara, kata dia, dan masing-masing hidup dengan budaya, kepercayaan, serta agama yang berbeda-beda.

Baca Juga: Kece, Ini 5 Aplikasi Kartu Ucapan untuk Tahun Baru Imlek 2020

"Mungkin Indonesia adalah negara paling heterogen di dunia, tapi kami tetap bersatu dan dikukuhkan, dalam kesepakatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Itu sebagai kekuatan dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, ia ingin mengajak seluruh masyarakat untuk merenungkan kembali nilai-nilai agama yang diturunkan ke dunia --  agama membawa nilai universal yang membantu manusia memecahkan segala permasalahan dalam hidup, tetapi tetap dalam bingkai perdamaian.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, acara yang dihadiri lebih dari 100 orang anggota CDI dari Afrika, Asia, hingga Amerika Selatan itu membuka peluang untuk menjalin hubungan antara tokoh-tokoh politik dunia, termasuk untuk bersama-sama membahas masalah penting bagi Indonesia dan problem ekonomi.

"Bagi kami, tepat jika momen ini disertai mengkaji peradaban Islam yang ditetapkan Rasullulah di Madinah. Kita syukuri pertemuan tingkat internasional ini," ujarnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Baca Juga: Bertambah Lagi, Korban Tewas Virus Corona di China Jadi 25 Orang

Load More