SuaraJogja.id - Forum Komunikasi Ormas dan Relawan (FKOR) Yogyakarta mendirikan posko pengaduan korban klitih yang ada di wilayah Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. Saat ini, satu posko sudah berdiri di kawasan Banguntapan, Kabupaten Bantul dan akan membangun posko lainnya di bebagai kabupaten kota wilayah DIY.
"Tak hanya pelaku yang jadi fokus kami pada persoalan klitih ini. Tapi juga korban yang mengalami kejadian tersebut di jalan raya. Hingga mendapat intimidasi," kata Sekjen FKOR Yogyakarta Waljito saat menggelar aksi dukungan kepada polisi dalam memberantas Klitih di Mapolda DIY pada Senin (3/2/2020).
Posko pengaduan tersebut, lanjut Waljito, FKOR ikut mendampingi korban saat mendapat tindakan kekerasan di jalan.
"Kami dampingi korban-korban ini. Jadi beberapa korban ada yang takut melaporkan karena ada ancaman dari kelompok lain. Nah hal ini tentunya akan kami sinergikan baik dari polisi hingga pihak yang berwenang," jelasnya.
Baca Juga: Konvoi ke Mapolda DIY, FKOR Minta Klitih Segera Diberantas
Tak dipungkiri, pelaku-pelaku klitih masih didominasi oleh pelajar. Korban juga tak jarang dari sesama pelajar, bahkan diketahui ada beberapa geng yang sengaja dibentuk oleh kelompok pelajar itu.
Tak hanya pelajar yang jadi korban. Beberapa hari belakangan pelaku juga menyerang sejumlah masyarakat sipil seperti pengemudi ojek online.
Waljito menjelaskan posko pengaduan tak hanya satu yang disiapkan. Setelah satu posko berada di Bantul, pihaknya akan membuka posko lainnya di beberapa wilayah DIY.
"Jadi di Banguntapan (Bantul) ini posko induk FKOR yang terdapat posko pengaduan. Saat ini sudah ada nantinya di tiap kabupaten akan kami dirikan. Karena FKOR terdiri dari Sleman, Bantul dan wilayah lain di DIY," katanya.
Dia melanjutkan, FKOR akan bersinergi dengan pihak aparat dalam mewujudkan Yogyakarta aman dari klitih. Kendati demikian pihaknya telah menegaskan kepada anggota untuk tak main hakim sendiri ketika menemukan pelaku dugaan klitih di jalan raya.
Baca Juga: Klitih Mulai Sasar Driver Ojol, KADO Minta Polisi Bertindak Tegas
"Hukuman dan tindakan tegas hanya bisa dilakukan polisi karena mereka yang lebih berwenang. Kami tegaskan kepada anggota agar tak main hakim sendiri. Nantinya kami hanya berwenang menginformasikan, menangkap dan menyerahkan, namun saat menangkap harus berhati-hati juga," katanya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan ormas yang tergabung dalam FKOR Yogyakarta melakukan aksi damai di Mapolda DIY, Senin (3/2/2020) pukul 14.00 WIB. Aksi yang dimulai dengan berkumpul di Taman Kuliner Condong Catur, Sleman itu mendukung sekaligus mendesak kepolisian untuk lebih serius menangani persoalan kejahatan jalanan yang kerap dikenal klitih oleh masyarakat Yogyakarta.
Berita Terkait
-
BNI Indonesias Horse Racing Triple Crown & Pertiwi Cup 2025 Garapan SARGA.CO Siap Pentas di Yogya
-
Cari Vila dengan Private Pool di Yogyakarta? Ini 7 Rekomendasi Terbaik
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai Yogyakarta, Status Siaga Diperpanjang!
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Suap Tanah Kas Desa Trihanggo Terungkap, Lurah dan Pengusaha Hiburan Malam Ditahan
-
Tunggu Hasil Mediasi Mangkubumi, Warga RW 01 Lempuyangan Tolak Pengukuran Rumah PT KAI
-
Tak Puas dengan Pembuktian UGM, Massa TPUA Segera Sambangi Jokowi di Solo
-
Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara