Teguh mnerangkan, aksi klitih yang belakangan marak terjadi di wilayah DIY salah satunya tidak bisa lepas dengan keberadaan geng-geng pelajar, yang tidak hanya dalam satu sekolah saja, melainkan juga berasal dari gabungan beberapa sekolah. Mereka bergabung atas dasar kesamaan hobi ataupun hal yang lain.
Jumlah geng sekolah di DIY pun ternyata cukup banyak hingga mencapai puluhan. Dia pernah meminta remaja yang dibina di LPKA DIY menuliskan nama-nama geng yang mereka ketahui. Hanya dalam waktu lima menit, mereka sudah menulis nama-nama geng yang ada di DIY.
"Artinya kan geng sekolah itu riil ada, dan yang paling banyak adalah dari SMP. SMP lebih banyak dibanding SMA. Dari situ juga saya ketahui geng mana saja yang sering bentrok ataupun mana lawan mana. Geng ini bisa turun menurun," tambahnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Heboh Mural One Piece di Pos Ronda Sleman jadi Sorotan: Pemuda Ungkap Keresahan Soal Negara
-
Ribuan Seniman "Serbu" Malioboro, Nusantara Menari Hipnotis Yogyakarta
-
Viral Bandar Judol Rugi Akibat Lima Pemain yang Ditangkap di Bantul, Polda DIY Klarifikasi Begini
-
Penyebab Gelombang Tinggi Jogja Terungkap, Bibit Siklon Picu Angin Kencang dan Gelombang Ekstrem
-
Dari Yogyakarta, JKPI Gaungkan Pelestarian Pusaka untuk Kesejahteraan Masyarakat: Bukan Hanya Berdiri, Tapi Bermakna