SuaraJogja.id - Gubenur DIY, Sri Sultan HB X menyatakan, kembali maraknya klitih di DIY akhir-akhir ini perlu ditangani secara berkelanjutan. Tidak hanya kelompok kerja (pokja) yang harus dibentuk, namun keluarga tangguh pun perlu dibangun.
"(Kalau) aspek pelanggaran hukum kan di polisi. Kami hanya (berusaha) bagaimana membangun keluarga tangguh dalam arti bagaimana keluarga itu (saat) punya persoalan kita harus bisa membangun dialog dengan keluarga itu, apa yang mungkin bisa kita bantu," papar Sultan, Sabtu (8/2/2020).
Menurut Sultan walaupun bertumpu pada keluarga, pemda tidak akan melakukan intervensi. Namun lebih pada upaya membantu menyelesaikan masalah keluarga.
Sebab kasus klitih banyak terjadi karena pelaku kurang mendapatkan perhatian dari keluarga. Akhirnya mereka terjerumus pada kegiatan negatif di lingkungan sebayanya yang orientasinya negatif.
Pendekatan keluarga dianggap penting karena pendekatan hukum selama ini tak menyelesaikan masalah. Terbukti kasus klitih masih saja terjadi saat ini.
"Kita bukan intervensi pada aspek keluarganya tetapi mungkin dia punya problem. Ya mungkin problemnya (pada)bapak ibunya sehingga dia tidak nyaman tinggal di rumah, atau mungkin dia sekedar ikut-ikut temannya hal seperti itu mungkin bisa (diatasi). Tetapi kalau tidak pernah lakukan dialog hanya tindakan hukum juga tidak akan menyelesaikan (klitih)," terangnya.
Terkait pokja, tim tersebut rencananya akan melakukan presentasi penanganan klitih pada Februari ini. Tim ini berupaya membuat formulasi regulasi yang dimungkinkan melalui Peraturan Gubernur (pergub).
“Janjinya dari tim itu satu bulan, ya nanti kira-kira baru pertengahan bulan ini presentasinya, dari situ kita sepakat membuat pokja karena melibatkan psikolog dan sebagainya," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Bertemu Sri Sultan, Puan Maharani Bahas Kerajaan Agung Sejagat
Berita Terkait
-
Sosiolog Kriminal UGM: Klitih Marak Lagi Karena Sedang Ada Rekruitmen
-
Keluyuran Dini Hari, 5 Pemuda di Sleman Ketakutan Dikira Pelaku Klitih
-
Klitih, Teror Geng Pelajar Pemburu Eksistensi Semu
-
Geng Legendaris JXZ Ragukan Efektivitas Ormas Deklarasi Berantas Klitih
-
DIY Darurat Klitih, Pemkab Sleman Respons dengan Pembangunan PJU
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!