Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 16 Februari 2020 | 22:25 WIB
Bupati Bantul Suharsono saat meninjau salah satu rumah warga yang tak layak huni, Minggu (16/2/2020). [Julianto / Kontributor]

SuaraJogja.id - Paguyuban wartawan Bantul yang tergabung dalam Forum Pewarta Bantul (FPB) mengadakan bakti sosial bedah rumah dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2020. Kali ini, rumah milik Suharni (48) warga Polaman Triwidadi Pajangan Bantul yang menjadi sasaran aksi puluhan wartawan dari berbagai media. Wanita ini memang kurang beruntung karena dinilai tak layak untuk ditinggal.

Ketua Forum Pewarta Bantul (FPB) Santosa Suparman menuturkan baksos ini sebagai salah satu bentuk kepedulian awak media pada sesama terutama pada warga yang kurang beruntung seperti Suharni yang masih tinggal di rumah tak layak huni. Bakti sosial bedah rumah ini bisa terselenggara berkat peran serta seluruh anggota Forum Pewarta Bantul (FPB).

"Mereka telah sukarela menyisihkan sebagian uangnya, dan ternyata terkumpul cukup banyak,"ujarnya, Minggu (16/2/2020) di sela acara bedah rumah.

Selain dari uang pribadi para wartawan berbagai media, kegiatan ini juga didukung oleh Bupati Bantul, Drs H Suharsono, Wakil Bupati Bantul, KH Abdul Halim Muslih, Mantan Bupati Bantul, Mantan Bupati Bantul Hj Sri Surya Widati, Humas dan Protokol (Humpro), Diskominfo Bantul di mana mereka juga menyisihkan sebagian rejekinya untuk menyukseskan program bedah rumah ini 

Dukuh Polaman Triwidadi Bantul Sutarjan mengatakan, Suharni tinggal seorang diri di bangunan tidak layak sebelah rumah kerabatnya. Perempuan yang berumur sekitar 48 tahun ini juga mengalami kelumpuhan dan terpaksa dirawat oleh salah satu kerabatnya.

"Untuk hidup, selain dari kerabatnya juga banyak disokong oleh tetangganya,"tuturnya.

Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono yang hadir dalam acara bedah rumah memberikan apresiasi atas kepedulian para jurnalis yang bertugas di wilayah Bantul terhadap salah seorang warganya itu, agar menempati rumah yang lebih layak. Dan berdasarkan keterangan dari dukuh Polaman, ternyata Suharni tidak memiliki identitas atau KTP, sehingga memang selama ini yang menjadi kendala untuk mendapat atau mengakses bantuan program pemerintah daerah. 

"kondisi ini sudah disampaikan bahwa dari Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) Bantul akan membantu pembuatan KTP," urainya.(julianto)

Kontributor : Julianto

Load More