Tak hanya kampungnya saja yang sakral, beberapa tempat di Kampung Pitu juga dipercaya memiliki kekuatan magis.
Kini jadi persawahan di sudut Kampung Pitu, dulunya area itu disebut Telaga Guyangan. Warga percaya, dahulu telaga itu merupakan tempat untuk memandikan kuda sembrani, kendaraan para bidadari.
"Telaga Guyangan niku padusane jaran sembrani, langenane widodari. (Telaga Guyangan dulunya tempat untuk memandikan kuda sembrani milik para bidadari)," kata Redjo.
Redjo juga menyebut bahwa jejak kaki para kuda magis yang berkunjung ke Telaga Guyangan ini tercetak di tanah sekitar telaga. Bentuknya masih bisa terlihat cukup jelas karena kini telah menjadi batu.
Baca Juga: Warga Desa Suka Maju Diganggu Lalat, Sebulan Sulit Tidur hingga Susah Makan
Dikatakan Redjo, para abdi dalem Keraton beberapa kali mengambil batu tempat tapak kuda tercetak. Konon, hanya dengan tiga ketukan saja, bongkahan batu tersebut bisa terangkat dan dibawa ke Keraton Yogyakarta. Namun, tentu saja tidak sembarang orang bisa melakukannya.
Kondisi Kampung Pitu Kini
Secara geografis, Kampung Pitu terletak di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, dengan topografi tanah yang tidak rata dan berbukit-bukit.
Untuk bisa mencapai kampung sakral ini, rute satu-satunya yang bisa ditempuh adalah dengan menaiki tanjakan curam, lengkap dengan jurang yang berada di sisi jalan. Jalan ini bisa dilalui oleh motor maupun mobil.
Sejak didapuk menjadi tempat wisata pada tahun 2015, Kampung Pitu banyak mengalami perubahan, terutama dari segi infrastruktur jalan dan teknologi.
Baca Juga: Muncul di Trailer KKN di Desa Penari, Jembatan di Sleman Ini Jadi Sorotan
Sebelum seperti sekarang, Kampung Pitu seolah terisolir dari dunia modern lantaran letaknya yang jauh di atas bukit, kondisi jalan yang hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki, hingga tidak adanya penerangan listrik.
Berita Terkait
-
Efek Yeom Ki-hun Mulai Terasa, Striker Keturunan Gunung Kidul Mendadak Deras Buka Keran Gol
-
Pantai Sedahan, Panorama Pantai dengan Dua Bukit Hijau Mempesona di Jogja
-
Seribu Lebih Jamaah MTA Gunung Kidul Gelar Sholat Idul Adha, Ngaku Ikut Arab Saudi
-
Penjelasan MUI Soal Jemaah Aolia Di Gunung Kidul: Tak Sesat, Tapi Menyimpang
-
Profil Mbah Benu, Pemimpin Jemaah Aolia Gunung Kidul yang Ngaku Ditelepon Allah
Terpopuler
- Viral Maling Motor Beri Tips Agar Honda BeAT dan Vario Tak Dimaling
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
- Respons Geni Faruk Terima Hadiah dari Dua Menantu Beda 180 Derajat, Aurel Hermansyah Dikasihani
- Timnas Indonesia Ditinggal Pemain Naturalisasi Jelang Lawan Arab Saudi, Siapa Saja?
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
Pilihan
-
Bikin Iri! Gaji dan Tunjangan Lulusan D3 dan D4 STAN Tembus Jutaan Rupiah?
-
Mendag Ancam Distributor Minyak Goreng MinyaKita yang Jual di Atas HET
-
Rupiah Langsung Loyo Terhadap Dolar AS Setelah BI Pertahankan Suku Bunga Acuan
-
'Kedermawanan' Negara ke Pengemplang Pajak, Sementara Wong Cilik Kena 'Palak'
-
Hilirisasi Moncer! MIND ID Cetak Kinerja Positif Kuartal III-2024
Terkini
-
Bareng Ribuan Orang, Harda-Danang Kampanyekan Pilkada Sleman 2024 Asyik dan Damai
-
BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Masih Tinggal di Daerah Rawan Bencana
-
Satu-satunya di DIY, Desa Wisata di Gunungkidul Ini Siap Hadapi Tsunami
-
Dada Tertebas Parang, Agen Travel yang Dianiaya di Jambusari masih Dirawat di Rumah Sakit
-
Psikiater: Anak yang Orang Tuanya Terlibat Judi Membutuhkan Dukungan