SuaraJogja.id - Sebanyak 13 orang telah diperiksa dan 1 orang pembina Pramuka telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi susur Sungai Sempor yang mengakibatkan 8 orang siswi SMP N 1 Turi meninggal dunia dan 2 lainnya masih dalam pencarian petugas SAR Gabungan.
Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan oleh polisi, ditemukan beberapa fakta dalam peristiwa mengenaskan tersebut. Fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa terjadi kelalaian dalam tragedi susur Sungai Sempor tersebut.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menuturkan, lokasi susur sungai tersebut sebetulnya merupakan kawasan desa Wisata Lembah Sempor. Di kawasan wisata ini ada beberapa wahana yang ditawarkan oleh pengelola kepada wisatawan. Di antaranya seperti wahana bermain air, spot foto, dan juga susur sungai.
"Jadi lokasinya memang juga sering digunakan sebagai tempat susur sungai," ujarnya, Sabtu (22/2/2020), di Puskesmas I Turi.
Baca Juga: Pencarian Korban Susur Sungai Diulang di Titik Awal, Basarnas: Ada 5 Palung
Memang, kata Yuli, susur Sungai Sempor lebih banyak ditawarkan kepada wisatawan, dan jika wisatawan menghendaki, maka akan dibuat kesepakatan kapan pelaksanaan susur sungai tersebut. Biasanya, sebelum acara susur sungai dimulai, pihak pengelola akan mengajak perwakilan wisatawan untuk melakukan survei terlebih dahulu.
Menurut Yuli, dalam susur sungai yang dilakukan oleh siswa SMP N I Turi, para pembina mengaku memang tidak melakukan survei terlebih dahulu. Beberapa alasan dikemukakan kenapa mereka tidak melakukan survei sebelum melaksanakan susur sungai tersebut.
Yuli menyebutkan, tidak ada survei terlebih dahulu sebelum susur sungai karena salah satu dari 7 pembina Pramuka dalam kegiatan tersebut merupakan warga setempat sekaligus salah satu penggerak desa wisata di kawasan susur sungai tersebut.
"Karenanya dianggap mengetahui persis lokasi susur sungai," terangnya.
Di samping itu, sebagian besar siswa yang ikut susur sungai tersebut adalah anak-anak di sekitar Sungai Sempor, sehingga pembina menganggap siswa-siswa tersebut mengetahui seluk beluk Sungai Sempor.
Baca Juga: Penting, Langkah Ini Perlu dilakukan Sebelum Susur Sungai
Namun, panitia tidak berpikiran bahwa anak-anak yang turut serta dalam susur sungai tersebut masih berusia sangat muda, sehingga belum memiliki kemampuan atau keterampilan mumpuni dalam menghadapi peristiwa tak terduga. Panitia juga tidak memperkirakan apakah para siswa tersebut bisa berenang atau tidak.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan