Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 23 Februari 2020 | 17:41 WIB
Yasinta menjadi satu di antara 10 korban meninggal siswa SMPN 1 Turi yang mengikuti susur sungai Sempor, Jumat (21/2/2020) lalu. Jenazahnya ditemukan pada Minggu (23/2/2020) dan langsung dikebumikan di Desa Dadapan, Sleman. [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja,id]

Kendati demikian pihaknya sudah mengikhlaskan kepergian keponankannya. Keluarga Bunga, diwakili Dipo tak ingin menuntut apapun dan insiden tersebut sepenuhnya diserahkan ke pihak berwajib.

"Kami belum berfikir kesana (membuat tuntuan). Yang jelas ada pihak sekolah yang bertanggung jawab dan sudah ada pihak berwenang yang memproses. Harapan ke depan, sekolah bisa lebih ketat dalam membuat aturan ketika akan digelar kegiatan tracking sungai ke depan," jelas dia.

Upacara pemakaman turut dihadiri Bupati Sleman, Sri Purnomo bersama keluarga. Purnomo juga mengucapkan belasungkawa atas kepergian Bunga termasuk korban-korban lain dalam insidet tersebut.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 10 korban pelajar SMPN 1 Turi yang hilang saat kegiatan susur Sungai Sempor telah ditemukan. Tiga hari tim SAR melakukan pencarian, dua korban terakhir atas nama Yasinta Bunga dan Zahra Amelia ditemukan pada pukul 05.30 wib dan 07.05 wib.

Baca Juga: Guru PNS SMPN 1 Turi Jadi Tersangka, Bupati Sleman: Hormati Proses Hukumnya

Hingga kini dua korban yang ditemukan pada Sabtu (23/2/2020) telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) desa masing-masing.

Load More