Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 24 Februari 2020 | 06:25 WIB
Underpass Kulur di Kulon Progo jadi area bermain air masyarakat sekitar karena tergenang, Minggu (19/1/2020). [harianjogja.com]

Tewasnya dua pelajar di underpass Kulur nyatanya juga mendapat perhatian dari Komisi III DPRD Kabupaten Kulonprogo. Mereka meminta kepada pemerintah Kabupaten untuk bergerak cepat menyelesaikan persoalan underpass Kulur sebelum jatuh korban jiwa bertambah.

Ketika mengunjungi underpass Kulur, Minggu (23/2/2020), para anggota legislator ini menyoroti sejumlah hal dan meminta kepada pemerintah Kabupaten segera melakukan perbaikan di bawah koordinasi Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUESDM) DIY.

"Kami ingin kejelasan terkait penyelesaian jalan underpass Kulur. Jangan sampai ada korban jiwa lagi," tutur Ketua Komisi III DPRD Kulonprogo, Nur Eny Rahayu di sela kunjungan ke underpass Kulur, Minggu (23/2/2020).

Menurutnya, tindakan jangka pendek untuk mengatasi permasalahan underpass Kulur adalah perlu adanya tindak lanjut pengamanan. Tindakan cepat perlu dilakukan supaya tidak memakan korban jiwa seperti peristiwa Sabtu (22/2/2020) kemarin.

Baca Juga: Berhenti di Lampu Merah, 3 Mobil Kecelakaan Beruntun di Kulonprogo

Jika DPUPESDM DIY tidak ada tindaklanjut, maka pihaknya menyarankan DPUPKP Kulonprogo untuk segera bertindak. Dinas tersebut dapat menggunakan anggaran biaya tidak terduga (BTT). Biaya tak terduga tersebut sebenarnya untuk mengatasi persoalan kebencanaan.

"Harus segera, bisa gunakan BTT yang ada," tambahnya.

Ia juga meminta DPUPESDM DIY mengevaluasi kembali pipa yang ada di penampungan air yang digunakan untuk mengalirkan air keluar underpass. Seharusnya menggunakan pipa berdiameter 12 inci yang mampu mengalirkan air lebih banyak lagi.

Dari laporan warga, lanjutnya, ternyata saluran yang digunakan untuk menampung air setelah disedot dari underpass saat ini lebih rendah sehingga air yang dipompa kembali lagi. Seharusnya saluran tersebut letaknya lebih tinggi di sekitar rumah pompa. 

"Untuk pompa air harus diganti yang besar kapasitasnya. Listriknya juga dinaikkan, paling tidak 43.000 Watt," kata Eny.

Baca Juga: Polres Kulonprogo RIngkus Pengedar Narkoba, Obat dari Pasien Gangguan Jiwa

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kulonprogo Yuli Yantoro menambahkan, selama masih ada air maka akan membahayakan masyarakat. Untuk mengeringkan air di underpass Kulur membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Oleh karenanya, pihaknya akan berkoordinasi dengan DPUPKP Kulonprogo mencari solusi.

Load More