SuaraJogja.id - Pengelola desa wisata Lembah Sempor Dudung Laksono menyesalkan, pembina Pramuka Gugus Depan (Gudep) 15045 & 15046 SMPN 1 Turi tak berkomunikasi dengan pihak pengelola desa wisata perihal agenda susur sungai.
Dudung mengatakan, pengelola desa wisata pada dasarnya sudah memiliki SOP wisata yang memenuhi kaidah keselamatan bagi pengunjung. Prosedur yang biasanya ada dalam wisata susur sungai adalah, Pramuka atau pengunjung yang akan menyusur sungai, atau berkegiatan apa pun di sungai, akan mengirimkan surat kepada pihak pemerintah kelurahan atau pemerintah dusun. Isinya, memberitahukan soal rencana kegiatan yang akan berlangsung di sana.
"Dari sana, nanti akan ada pengumuman di masjid kampung, kalau ada kegiatan di sungai. Maka warga tahu dan tidak kaget juga dengar ada yang teriak-teriak atau apa, tapi kemarin tidak ada," ujar Dudung pada SuaraJogja.id, di tepi Sungai Sempor, Sleman, Senin (24/2/2020).
Surat tersebut berupa pemberitahuan, karena baik masyarakat maupun pemerintah setempat tak bisa melarang siapa pun beraktivitas di sungai, mengingat sungai adalah fasilitas umum.
Baca Juga: Detik-detik Penemuan Korban Terakhir Siswa SMPN 1 Turi
"Setidaknya kalau susur sungai nanti ada yang mengawal dari kami. Ada rekan dari kami juga di titik evakuasi," ungkapnya.
Dudung menyebut, kebijakan itu berlaku bukan hanya bagi pengunjung komersial, melainkan kepada siapa pun. Bahkan, mereka yang menyusuri sungai akan dikawal dan diberi perlengkapan keamanan diri, mulai dari tali tambang, helm, rompi pelampung, hingga ban.
Pascakejadian maut yang merenggut nyawa sepuluh siswi SMPN 1 Turi, kegiatan susur sungai di desa wisata itu dihentikan sementara, mengikuti instruksi Bupati Sleman Sri Purnomo, hingga waktu yang belum ditentukan. Namun, kegiatan yang masih bisa dilakukan di sana antara lain outbond darat dan edukasi tanam.
Dampak dari laka air itu, sejumlah kunjungan komersial wisatawan juga dibatalkan, mulai dari kunjungan yang dilangsungkan pada 28 Februari hingga Maret 2020.
"Kerugian ditaksir sekitar Rp10 juta sampai Rp15 juta," ujarnya.
Baca Juga: Guru PNS SMPN 1 Turi Jadi Tersangka, Bupati Sleman: Hormati Proses Hukumnya
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih memandang, tragedi susur sungai siswa SMPN 1 Turi, yang diselenggarakan sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sungai Sungai Sempor, diperkirakan tidak akan mengurangi minat wisatawan yang akan menikmati atraksi wisata di desa wisata.
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Warga Cerme Kulon Progo Kembangkan Biofarmaka Jadi Produk Herbal
-
Jogja Uji Coba Program Makan Siang Gratis, Mahasiswa Perhotelan Siap Diterjunkan ke Sekolah
-
Masih Ada Bangunan Masjid Berdiri di Area Proyek Tol Jogja-Solo-YIA, Begini Penjelasan Kontraktor
-
Penemuan Mayat di Ring Road Kentungan Sleman Ternyata Korban Tabrak Lari, Polisi Amankan Dua Pelaku
-
Amankan Lima Terduga Pelaku Pembacokan di Jambusari, Polisi Pastikan Sleman Tetap Kondusif