SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memutuskan menghentikan sementara seluruh program ekstrakurikuler di semua tingkat satuan pendidikan terutama kegiatan yang memiliki resiko tinggi. Mereka akan segera mengeluarkan surat himbauan untuk penghentian kegiatan tersebut.
Kepala Kwartir Cabang (Kwarcab) Gunungkidul, Bahron Rasyid mengungkapkan sikap tersebut muncul menyusul tragedi susur sungai yang menimpa pelajar SMP Negeri 1 Turi, Sleman pada Jumat (21/2/2020) lalu. Penghentian tersebut merupakan upaya untuk mengurangi risiko dan hal-hal yang tak diinginkan pascainsiden di Turi tersebut.
"Kita 'cooling down' terlebih dahulu pasca terjadinya kegiatan yang berujung maut di Turi tersebut,"ujarnya Bahron saat ditemui di sela rapat kerja cabang Kwarcab Gunungkidul, Selasa (25/2/2020).
Namun, tambah Bahron, bukan program ekstrakulikuler yang berhenti tetapi kegiatan-kegiatan tertentu yang berisiko tinggi. Di antaranya seperti susur sungai atau apapun itu, meskipun sejatinya ekstrakulikulernya tetap jalan.
Dalam masa 'cooling down' tersebut bisa dimanfaatkan oleh seluruh pengurus program ekstrakurikuler untuk muhasabah atau evaluasi seluruh rangkaian perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk kedepannya. Sebagai gantinya seluruh kegiatan yang berisiko tersebut jika tetap akan dilaksanakan bisa memindahkannya di dalam lingkungan sekolah.
"terlebih yang bersentuhan dengan kegiatan bereiko tinggi. Kami juga akan terus meningkatkan pembinaan dan penggemblengan para pembina pramuka hingga ke satuan gugus depan," tambahnya.
Ia menghimbau agar kegiatan-kegiatan tersebut sebaiknya dipindahkan ke lingkungan sekolah bisa lebih aman dan nyaman atau menyelenggarakan kegiatan yang nilai tantangan alamnya lebih sedikit. Pihaknya akan mendiskusikan kegiatan apa saja yang berisiko tinggi dan menimbulkan kekhawatiran khalayak.
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mendukung adanya penghentian sementara kegiatan ekstrakurikuler yang berisiko tinggi. Menurutnya, upaya 'cooling down' tersebut diakuinya penting untuk menjadikan pembelajaran bagi semua pihak.
"Saya kira langkah itu adalah langkah yang etis di dalam pramuka. Kejadian susur sungai di Turi bisa kita jadikan sebagai pembelajaran untuk waktu yang akan datang dalam melaksanakan kegiatan. Jadi sekarang kita cooling down dulu agar semua tenang," tandasnya.
Baca Juga: Pasca Laka Air SMPN 1 Turi, Bupati Gunungkidul Panggil Para Pembina Pramuka
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Sambil Bawa Tasbih, IYA Minta Maaf ke Keluarga Korban Susur Sungai Sempor
-
Berniat Bantu Cari Korban SMPN1 Turi yang Hanyut, Motor Taufiq Malah Lenyap
-
Pengelola Desa Wisata Sesalkan SMPN 1 Turi Tak Komunikasi dengan Kampung
-
Psikolog Sebut 6 Siswi SMPN 1 Turi Alami Gejala Gangguan Psikis
-
Warga Salat Gaib Pasca Tewasnya 10 Pelajar Akibat Susur Sungai
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dari Lorong Sempit Jadi Ladang Rezeki: Kisah Emak-Emak Rejosari Ubah Kampung Jadi Produktif di Jogja
-
Kondisi Lapangan Palu Bikin Pemain PSS Sleman 'Sesak Napas'? Ini Kata Pelatih
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Cara Jitu Klaim DANA Kaget & Ciri-Ciri Tautan Palsu
-
Ansyari Lubis Ungkap Resep Kemenangan PSS: Disiplin Bertahan dan Serangan Balik Jadi Momok Lawan
-
PSS Sleman Menggila, Modal Penting Raih Mimpi Promosi ke Super League