SuaraJogja.id - Tenggelamnya warga Dusun Ciren, Desa Triharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul memunculkan fakta baru. Ngajinah (41) diduga terseret aliran sungai Glagahan yang pada pagi hari cukup deras.
"Sekitar jam 05.30 WIB di sungai ini [Glagahan], aliran airnya deras. Biasanya jam-jam tersebut penutup aliran air dari Bendung Kamijoro dibuka, sehingga bisa jadi alirannya jadi deras," terang warga Ciren RT 4, Pandak, Bantul, Sulahadi (59), ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (29/2/2020).
Pihaknya membeberkan, Ngajinah saat itu tengah berjalan-jalan di sekitar bibir sungai Glagahan usai salat subuh. Menurut informasi yang dia dapatkan, Ngajinah pamit kepada suaminya untuk keluar rumah.
"Memang dia sempat pamit ke suami untuk jalan-jalan, tapi tidak tahu akan pergi ke mana. Nah, setelah tak kembali hampir dua jam, keluarga curiga dan mencari dia. Akhirnya, warga yang mendengar kabar hilangnya Ngajinah bersama-sama mencari dia," terangnya.
Sulahadi menyebut bahwa kedalaman sungai bisa mencapai dua meter saat tidak deras. Ketika aliran sungai menjadi deras, kedalaman air bisa mencapai empat hingga lima meter.
"Jika sungainya normal, tingginya dua meter, tapi saat hujan deras atau aliran air dari Bendung Kamijoro dibuka, volume airnya bertambah dua kali lipat," kata Sulahadi, yang kerap melintas di bibir sungai setempat.
Jasad Ngajinah telah ditemukan sekitar pukul 15.40 WIB. Dari rilis yang diterima wartawan, tim SAR menemukannya sekitar 2 kilometer dari tempat kejadian.
Korban saat ini telah dibawa ke rumah duka di Dusun Ciren RT 4, Desa Triharjo, Pandak, Bantul. Sejumlah kerabat dan warga berkumpul di rumah setempat.
Dari pantauan SuaraJogja.id, pukul 16.40 WIB pihak keluarga tengah menyiapkan tenda untuk pemakaman. Jenazah korban belum disemayamkan lantaran masih menjalani autopsi yang dilakukan tim kesehatan dari puskesmas setempat.
Baca Juga: COVID-19 Makin Merebak, UGM Keluarkan Imbauan Tunda Perjalanan ke LN
Berita Terkait
-
Dipukul ODGJ di Jetis, Heri sang Pemuda Pahlawan Keluarga Kini Telah Tiada
-
Dipukul Mantan Pol PP yang Depresi dengan Bambu, Pemuda di Jetis Tewas
-
Diduga Ceburkan Diri karena Depresi, Ngajinah Ditemukan di Sungai Glagahan
-
Jilbabnya Ditemukan di Pinggir Sungai Klisat, Ngajinah Diduga Tenggelam
-
Kabupaten Bantul Kekurangan 619 Tenaga Pengajar di Kelas
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Analisis Tajam Sabrang Letto: Kasus Tom Lembong Jadi Pertaruhan: Wasit Tak Adil!
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo