SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berkomentar terkait banjirnya kawasan Klitren, Yogyakarta pada Rabu (11/03/2020) sore kemarin. Sultan mempertanyakan banjir yang menyebabkan rumah 161 KK terendam air.
Padahal Pemda DIY telah membangun dua embung untuk mengatur debit air. Satu embung di UGM, embung lain di Pengok atau Embung Langensari.
"Dulu itu di kota ada dua embung, yang sebetulnya bisa difungsikan kan mengurangi beban. Embung di Pengok difungsikan kembali karena kalau nggak, Klitren dan Ambarrukmo ngecembeng (terendam-red) semua, karena dulu tidak difungsikan (Langensari) nggo bangunan sehingga Klitren banjir terus," ungkap Sultan di Kompleks Kepatihan, Kamis (12/03/2020).
Menurut Sultan, tidak semestinya di Klitren ada genangan air, apalagi banjir. Sebab aliran air di Kali Belik akan tertampung di Embung Langesari setelah dilakukan normalisasi.
Baca Juga: Peringatan 32 Tahun Jumenengan Sri Sultan HB X Masuk Trending Indonesia
Sebelum adanya embung Langensari, kawasan tersebut dimanfaatkan untuk sekolah dan kegiatan kepramukaan. Namun agar tidak terjadi luapan air yang sering terjadi di kawasan Klitren, maka akhirnya diputuskan pembangunan embung.
Karenanya bisa jadi ambrolnya talud kali Belik karena embung Langensari sudah melebihi batas. Selain itu dimungkinkan karena banyak sampah di gorong-gorong.
"Kalau nggak bisa ngalir, bisa dicek saja berarti ada sampah di gorong-gorong. Coba suruh lihat kota (Pemkot)," tandasnya.
Sebelumnya rumah milik 161 KK di RT 2, 3 dan 4 RW 01 Klitren tiba-tiba terendam air hingga lebih dari 1 meter, Rabu (11/03/2020). Talud Kali Belik ambrol saat hujan deras yang menyebabkan luapan air sungai masuk ke kawasan rumah warga.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Respon Kasus Virus Corona, Sri Sultan Keluarkan Instruksi Gubernur
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia