SuaraJogja.id - Tepat hari ini, Sabtu (7/3/2020) Sri Sultan Hamengku Buwono X memeringati 32 tahun dinobatkan sebagai raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Merujuk pada kronik, Ngarso Dalem dinobatkan sebagai raja pada Selasa Wage, 7 Maret 1989 atau 29 Rejeb Wawu 1921.
Ngarso Dalem yang saat itu bergelar KGPH Mangkubumi resmi dinobatkan sebagai Raja ke-10 Keraton Kasultanan Ngayogyakarta bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Bertepatan dengan peringatan dinobatkannya Ngarso Dalem sebagai Raja Yogyakarta, 32 tahun jumenengan sultan masuk dalam jajaran trending di sosial media Twitter dengan hastag 32tahunjumenengandalem.
Banyak di antara netizen yang memberi ucapan sekaligus menitipkan doa kepada Raja Yogyakarta tersebut.
"Selamat dan sukses selalu, semoga diberi kesehatan," kata @_GARUDADiDADAKU.
"Nderek Mangayubagya," kata @mocharifsubark.
"Bupati Bantul beserta jajaran di lingkungan pemerintah Kabupaten Bantul dan segenap masyarakat Bantul mengucapkan Turut Berbahagia Ulang Tahun Kenaikan Tahta Sri Sultan Hamengku Buwono X," tulis akun resmi pemkabbantul.
"NDerek Mangayubagya Tingalan Jumenengan Dalem," tulis @HernawanWan.
Baca Juga: Ricuh Ojol di Babarsari, Ini Himbauan dari Polda DI Yogyakarta
Dalam peringatan kenaikan tahta Sri Sultan Hamengku Buwana X akan dimeriahkan dengan sejumlah event. Adapun tema yang diusung kali ini yakni tetap berupaya untuk mengedukasi masyarakat tentang Keraton, terutama terhadap generasi milenial.
Ketua Panitia Pengetan Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Buwana X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu, menuturkan, sebenarnya banyak tema yang ingin diangkat dalam rangka peringatan Jumenengan tersebut. Tahun lalu, pihak Keraton telah mengangkat tema manuscript Keraton. Tahun ini, pihak Keraton akan mengusung tema tekstil.
"Sebenarnya banyak tema yang bisa kita angkat. Kami ingin berbeda setiap tahunnya," ujar GKR Hayu dalam jumpa pers beberapa waktu lalu.
Dalam peringatan ini, tema tekstil akan dimanifestasikan dalam artian busana, di mana tata cara pengageman [pemakaiannya] cukup banyak, begitu juga peraturannya. Di antaranya, nanti akan ada pameran batik yang bukan sekadar pameran, tetapi juga menunjukkan pemakaian batik.
Banyak tata cara pengageman di dalam Keraton yang masyarakat belum tahu, antara lain adanya perbedaan pakaian untuk wanita yang sudah datang bulan dengan yang belum. Di samping itu, sekarang banyak mengenakan Wiru, padahal seharusnya anak-anak Sabuk Wolo.
"Anak-anak kecil yang pakai blangkon itu salah. Yang betul kalau sudah khitan, maka boleh memakai blangkon," papar GKR Hayu.
Berita Terkait
-
Respon Kasus Virus Corona, Sri Sultan Keluarkan Instruksi Gubernur
-
Ada Siswa SMPN 1 Turi Hanyut, Sri Sultan Minta Aktivitas di Sungai Distop
-
32 Tahun Jumenengan Sri Sultan HB X, Keraton Akan Tampilkan Ragam Tekstil
-
Sri Sultan HB X: Pendekatan Hukum Tak Cukup untuk Redam Aksi Klitih
-
Bertemu Sri Sultan, Puan Maharani Bahas Kerajaan Agung Sejagat
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Berapa Gaji Yunus Nusi? Komisaris Angkasa Pura Rangkap Sekjen PSSI dan Wasekjen KONI
-
Gaji Tembus Rp 150 Juta Per Bulan, Cerita Pemain Liga 1 Pilih Main Tarkam di Luar Klub
-
Erick Thohir Angkat Sekjen PSSI Yunus Nusi Jadi Komisaris Angkasa Pura
-
5 Mobil Kecil Murah di Bawah 50 Juta, Hemat Pengeluaran Cocok buat Keluarga Baru
-
Objek Diduga KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Dekat Jalur Vital Suplai Energi Bali
Terkini
-
Detik-Detik Buruh Harian Lepas Terserempet KRL di Lempuyangan, Kaki dan Tangan Alami Luka Parah
-
Perebutan Kursi Sekda DIY: Adu Kuat 3 Birokrat Top, Siapa yang Unggul?
-
Janjian Tawuran Subuh, Geng V vs M Bikin Geger Lowanu, 10 Ditangkap, Celurit-Pedang Jadi Bukti
-
Diplomat Muda Kemlu Tewas Terlilit Lakban: Kisah Heroiknya Selamatkan WNI di Zona Konflik Terungkap
-
BRI Salurkan BSU Rp1,72 Triliun untuk 2,8 Juta Pekerja Guna Dongkrak Daya Beli Masyarakat