SuaraJogja.id - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogayakarta melanjutkan pengungkapan kasus penculikan yang terjadi di Kecamatan Kotagede dengan Korban NZ (6). Polisi memastikan bahwa kejadian tersebut merupakan penculikan yang disertai tindak pencabulan.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Armaini menuturkan bahwa selain tindakan penculikan, terdapat aksi pencabulan oleh tersangka berinisial SA (26). Dari pemeriksaan melalui CCTV, pelaku dengan sengaja melakukan kontak fisik terhadap korban. Selain itu, ada gerakan mencurigakan yang dilakukan pelaku.
"Korban didudukkan di sebuah bak mandi tidak terpakai. Tersangka menurunkan celana korban. Lalu dia meraba-raba kemaluannya. Begitu pun sebaliknya, pelaku menurunkan celananya, berusaha agar kepala anak kecil ditekan untuk mendekat ke arah alat vitalnya," terang Armaini saat konferensi pers di Mapolresta Yogyakarta, Selasa (17/3/2020).
Armaini melanjutkan, pelaku sengaja melakukan tindakan asusila tersebut lantaran kerap menonton video porno. Selain itu, lanjutnya, pelaku tidak bisa melampiaskan nafsunya kepada orang dewasa dan memilih anak-anak dengan alasan tak perlu membayar.
Baca Juga: Yunan Helmi Diduga Suspect Corona, Barito Bakal Liburkan Pemain Jika...
"Dari penyelidikan kami, mengapa pelaku sampai memilih anak kecil? Karena tersangka tak memiliki uang untuk membayar jasa [PSK]. Jadi, cara memuaskan hawa nafsunya salah. Selain itu, tersangka juga banyak menonton video porno," kata Armaini.
Tindakan tersangka pernah dilakukan sebanyak empat kali. Tiga di antaranya gagal, sementara satu kali berhasil.
"Jadi korban yang dia pilih ini memang anak-anak. Dari jumlah tersebut, tiga percobaan pencabulan gagal dan satu kali terlaksana [korban NZ]," terang dia.
Tersangka merupakan warga Sulawesi Selatan yang sebelumnya menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Yogyakarta. Namun di tengah perjalanan, pendidikan pelaku putus, sehingga, kata Armaini, kehidupan tersangka sudah tidak terarah dan sering diisi dengan kegiatan nongkrong tidak jelas.
"Tersangka memang kerap nongkrong di kedai kopi hingga larut malam. Dia main gitar, di situlah yang bersangkutan kecanduan pornografi seminggu tiga kali melalui internet. Karena kecanduan pornografi inilah tersangka melakukan perbuatan tersebut," jelas Armaini.
Baca Juga: Kasus Corona di Indonesia Merebak, Festival Akuatik Indonesia Ditunda
Ditanyai terkait ada indikasi kelainan kejiwaan, Armaini mengaku akan melakukan cek psikologi terhadap tersangka. Namun demikian, sejauh ini tersangka masih dalam kondisi normal.
Berita Terkait
-
Jaringan Predator Seks Anak di NTT: Sosok VK Diduga Jadi 'Makelar' Eks Kapolres Ngada!
-
Komisi Hukum DPR Endus Ada Ketidakberesan Vonis Bebas Oknum Polisi di Kasus Pencabulan Anak Papua
-
Kapolri Pastikan Tindak Tegas AKBP Fajar atas Skandal Pedofil dan Narkoba, Mulai Pidana dan Etik
-
Polisi Predator Anak: Kapolres Ngada Diduga Cabuli 3 Bocah, Video Disebar Online!
-
Kisah Pilu Siswi Kelas 6 SD, Nyaris Tiap Pekan Dicabuli saat Main ke Rumah Ayah Tiri
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital