Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 14 Maret 2020 | 13:40 WIB
Kapolsek Kota Gede, Kompol Dwi Tavianto menunjukkan barang bukti berupa sepeda motor terduga pelaku penculikan anak di bawah umur di Mapolsek Kota Gede, Sabtu (14/3/2020). [Suarajogja.id/M Ilham Baktora]

SuaraJogja.id - Kepolisian sektor (Polsek) Kotagede masih belum berhasil menemukan terduga pelaku penculikan anak berusia 6 tahun berinisial NZ. Kendati demikian, petugas terus melakukan pengejaran dan memprediksi pelaku tidak keluar dari DI Yogyakarta.

"Setelah mendalami serta menyelidiki rekan dan identitas terduga pelaku ini, kami prediksi dia masih di wilayah Yogyakarta. Hal itu mengingat bahwa orang ini suka melakukan judi dan tidak memiliki uang banyak untuk pergi jauh," kata Kapolsek Kotagede, Kompol Dwi Tavianto ditemui di Mapolsek Kotagede, Sabtu (14/3/2020).

Dwi menjelaskan bahwa identitas pelaku telah dikantongi. Selain itu, ia menyebut bahwa pelaku masih berstatus mahasiswa yang sudah lama tak melanjutkan pendidikan sehingga hidupnya terkesan luntang-lantung.

"Hidupnya tidak tetap, kadang menginap di rumah temannya, dia berpindah-pindah terus," ungkap Dwi.

Baca Juga: Terkesan Mewah, DFSK Glory i-Auto Pakai Sunroof

Disinggung soal asal terduga pelaku, Dwi memprediksi bahwa orang tersebut berasal dari Sulawesi Selatan.

"Dari logat rekan-rekan orang ini yang kami temui, bisa jadi berasal dari Makassar. Tapi kami masih berusaha mendalami dan mengungkap pelaku. Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera tertangkap," kata dia.

Hingga kini, polisi baru bisa menemukan barang bukti berupa sepeda motor yang digunakan terduga pelaku. Motor bernomor polisi K 2100 KG tersebut diamankan petugas di wilayah Sleman.

"Jadi motor yang digunakan orang ini milik temannya. Kami amankan di Sleman, Jumat (13/3/2020) sekitar pukul 15.00 WIB," jelasnya.

Kapolsek Kotagede juga menjelaskan dari rekaman CCTV yang ada, terduga pelaku menunjukkan gerak-gerik yang mencurigakan. Menurutnya saat orang tersebut menurunkan korban NZ, ada gerakan yang menyentuh celana korban.

Baca Juga: Sakit-sakitan Pulang dari Hongkong, Warga di Pacitan Diisolasi

"Apakah gerakan itu tindakan asusila atau bukan, kami harus dalami dahulu. Tapi jika yang dibawa anak sampai dibawa ke tempat sepi seperti itu ada dugaan terduga pelaku pedofilia," jelas dia.

Load More