SuaraJogja.id - Setelah sempat menyatakan Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko masih terbuka untuk wisatawan pada Senin (16/3/2020) lalu, akhirnya pengelola ketiga Candi ini, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) (PT TWC) memutuskan untuk menutup seluruh operasional mereka. Rencananya ketiga candi tersebut akan ditutup mulai 20 Maret 2020 hingga 29 Maret 2020 mendatang.
"Keputusan ini jajaran direksi ambil setelah melakukan konsultasi dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Pariwisata," tutur Direktur Utama PT TWC Eddy Setijono, Kamis (19/3/2020), di Candi Prambanan.
Ia mengakui bahwa pada 16 Maret 2020 yang lalu pihaknya mengeluarkan kebijakan tetap membuka operasional candi dengan beberapa parameter. Di antaranya, tidak ingin memberikan kesan kepanikan luar biasa pada industri pariwisata, juga Prambanan dan Borobudur merupakan destinasi prioritas, sehingga lebih baik dibuka.
Lantas, meskipun dibayangi dengan menurunnya jumlah wisatawan, tetapi perusahaan BUMN ini tetap memberikan layanan terbaik bagi wisatawan yang hadir di ketiga candi ini. Tiket terusan pun dihilangkan untuk meminimalisasi penyebaran virus corona penyebab COVID-19 di lingkungan candi.
Baca Juga: Wika Salim Pakai Kebaya Beludru Biru, Anggunnya Bikin Meleleh
"Melihat perkembangan nasional yang ada, kita berpikir ulang," tambahnya.
Oleh karena itu, pengelola candi memutuskan untuk melakukan konsultasi ke kedua kementerian yang disebutkan sebelumnya. Kementerian BUMN menjadi rujukan pertama karena PT TWC adalah perusahaan BUMN, di mana seluruh kebijakan didasarkan atas pertimbangan kementerian ini.
Kemudian, Kementerian Pariwisata juga mereka mintai pertimbangan berkaitan dengan iklim pariwisata di tanah air. Dari dua kementrian tersebut, pihaknya mendapatkan arahan untuk menutup sementara operasional dari ketiga candi yang mereka kelola.
"Kami juga melakukan konsultasi dengan pemerintah provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Arahannya pun sama, yaitu menutup sementara operasional candi. Kami harus konsultasi ke dua pemerintah provinsi karena wilayah kerja kami ada di dua provinsi ini," terangnya.
Setelah itu, Kamis pagi, pihaknya menyelenggarakan rapat manajemen bersama para direksi dan komisaris PT TWC. Dalam rapat tersebut akhirnya diputuskan untuk menutup operasional candi mulai Jumat (20/3/2020) pagi hingga Minggu (29/3/2020) mendatang.
Baca Juga: Update Corona di Jabar: Jumlah Pasien Positif 26 Warga, 2 Meninggal Dunia
"Selanjutnya apakah penutupan tersebut akan diperpanjang ataupun tidak, masih menunggu evaluasi pada tanggal 29 Maret 2020 tersebut," ujarnya.
Untuk penutupan operasional Candi selama 9 hari tersebut, pihaknya juga akan meliburkan seluruh karyawan yang ada. Hanya jajaran direksi dan juga 1 level di bawah direksi yang masih harus masuk kerja karena mereka masih akan berkepentingan dalam hal menentukan strategi pascapenutupan operasional Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.
"Tetapi selama masa penutupan kami juga tetap melakukan prosedur menjaga sterilisasi kawasan candi dari kemungkinan terjangkitnya COVID-19," tambahnya.
Kendati demikian, karena pada periode 20 Maret hingga 29 Maret 2019 ada perayaan Hari Nyepi, maka khusus untuk hari besar tersebut pihaknya akan membuka, ettapi dengan kategori pengunjung yang sangat terbatas. Jumlah personel yang diperkenankan untuk turut serta dalam upacara Hari Nyepi tersebut tetap akan dibatasi.
Selain itu, pihaknya hanya akan memperkenankan penggunaan kawasan candi untuk ritual semata, bukan dalam konsentrasi massa yang cukup banyak karena biasanya ada rangkaian Tawur Agung yang akan dihadiri oleh puluhan ribu umat yang merayakannya.
"Kali ini akan kami batasi. Hanya untuk ritual berdoa saja. Itu pun sangat terbatas," tandasnya.
Selain jumlahnya yang dibatasi, prosedur penyesuaian COVID-19 juga akan tetap dilaksanakan. Para peserta upacara rangkaian Hari Nyepi akan di-screening dengan sangat ketat. Para peserta juga tidak diperkenankan untuk masuk melalui pintu utama, melainkan dari pintu yang sudah pengelola tentukan.
Direktur Pelayanan dan Pemasaran PT TWC Hetty Herawaty menambahkan, berkaitan dengan penutupan tersebut, tentu akan ada potensi kerugian. Pihaknya pun akan melakukan koreksi terkait dengan target yang akan dicapai selama 2020 ini.
"Di awal tahun 2020 lalu, PT TWC menargetkan ada pertumbuhan jumlah pengunjung dan jumlah pemasukan sampai 25%. Target tentu tidak relevan lagi," tambahnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai