SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman belum menetapkan status isolasi wilayah kendati sudah dinyatakan terdapat enam kasus positif COVID-19 di wilayah setempat.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan, pernyataan itu disampaikan sebagai tanggapan atas beredarnya informasi di media sosial maupun anggapan masyarakat terkait jaring pengaman sosial.
"Saat ini Pemkab Sleman belum melakukan isolasi wilayah, sehingga UU Nomor 6 tahun 2018 yang mengatur Jadup belum diberlakukan," kata dia, Kamis (26/3/2020).
Pemkab Sleman sampai saat ini melaksanakan sosial distancing (jaga jarak sosial) dan menggalakkan gerakan masayrakat hidup sehat (GERMAS) serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Masyarakat harus bisa melaksanakan hidup sehat dan selalu meningkatkan imunitas diri, dengan makan yang berserat, gizi, dan vitamin walaupun hanya dari tumbuhan maupun empon-empon," ujar Evie.
Tim Gugus Tugas juga meminta masyarakat menunda kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan orang banyak.
Sementara itu, sebagai bagian dari tim gugus tugas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman juga terus melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah titik di wilayah Sleman.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Slema Makwan menjelaskan, untuk hari ini, penyemprotan disinfektan dilakukan sejak pagi. Untuk kawasan Kecamatan Ngemplak, petugas menyemprot disinfektan di Pasar Jangkang, Kantor Kecamatan Ngemplak, Mako Koramil 07/Ngemplak, Mapolsek Ngemplak, Kantor Desa Widodomartani, dan Masjid Jangkang.
Sedangkan untuk wilayah Tempel, penyemprotan disinfektan dilakukan di Pasar Tempel, pos ojek simpang empat Tempel, pos polisi simpang empat Tempel, dan terminal angkutan area Pasar Tempel.
Baca Juga: IHSG Terbang Tinggi di Tengah Wabah Corona, Ini Kata BEI
Sebelumnya diberitakan, hingga Rabu (25/3/2020), tercatat sebanyak 18 kasus positif COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Enam pasien di antaranya beralamatkan di Kabupaten Sleman.
Pasien-pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut berasal dari sejumlah kecamatan, antara lain Ngaglik, Depok, Gamping, Ngemplak, hingga Kalasan. Mereka dirawat di antaranya di RS JIH, RS Bhayangkara, dan RS Panti Rapih.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Kepanasan Pakai APD, Petugas Penyemprot Disinfektan di Surabaya Pingsan
-
Tempat Ibadah hingga Pasar, 1.127 Titik di Bantul Disemprot Disinfektan
-
Belum Ada Penyemprotan Disinfektan di Sidoarjo, Warga Swadaya Gerak Sendiri
-
Bangkitkan Ekonomi Saat Wabah Corona, Pemkab Sleman Bakal Temui Sultan
-
Antisipasi Corona, Warga Bendungan Kulon Progo Swadaya Semprot Disinfektan
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Profil Ni Made Dwipanti Indrayanti: Sekda DIY Perempuan Pertama di Jogja yang Sarat Prestasi
-
Rahasia Serangga Kali Kuning Terungkap! Petualangan Edukatif yang Bikin Anak Cinta Alam
-
Ni Made Jadi Sekda DIY: Mampukah Selesaikan Masalah Sampah dan TKD yang Membelit Yogyakarta?
-
40 Kebakaran dalam 8 Bulan di Yogyakarta: Waspada Korsleting dan Kelalaian
-
Kesiapsiagaan Nasional Gagal Tanpa Ini! Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Soal Musim Hujan Lebih Awal