SuaraJogja.id - Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang merupakan bayi berusia empat bulan di DIY dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Saat ini bayi tersebut masih dirawat di RSUD Wates.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami saat membenarkan hal itu. Berdasarkan uji sampel darah oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, yang keluar pada Rabu (25/3/2020), bayi yang awalnya merupakan PDP itu dinyatakan positif menderita penyakit yang disebabkan virus corona SARS-CoV-2 itu.
"Alhamdulillah kondisinya membaik, mudah-mudahan dengan daya tahan tubuh pasien, dapat segera sembuh," kata Sri kepada awak media, Kamis (26/3/2020).
Sri menambahkan, masyarakat diharapakan untuk tidak panik karena sebelum dinyatakan positif terpapar corona, bayi tersebut sudah langsung diisolasi oleh pihak RSUD Wates.
"Pasien ini sudah beberapa hari di RSUD Wates, hanya saja hasil uji lab keluarnya kan baru kemarin [Rabu, 25/3/2020)], sehingga sebetulnya kami sudah menerapkan social distancing juga untuk keluarganya. Keluarganya juga kami pantau dan alhamdulillah patuh untuk mengisolasi diri," terangnya.
Sebelumnya diketahui, bayi PDP berjenis kelamin laki-laki asal Kapanewon Wates tersebut datang dari salah satu kota di Jawa Tengah dan langsung diisolasi karena mengalami demam dan sesak napas, sehingga harus dirujuk ke RSUD Wates pada Selasa (17/3/2020). Melihat kriteria yang dialami sang bayi, rumah sakit menetapkan bahwa bayi tersebut masuk ke dalam Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sementara orang tuanya yang tidak menunjukkan gejala apa pun, dan dikategorikan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Jumlah kasus pasien positif COVID-19 di Yogyakarta melonjak. Kalau pada Selasa (24/03/2020) 6 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dinyatakan positif corona, di hari berikutnya, Rabu (25/03/2020), angka bertambah 12 orang.
Lonjakan angka pasien positif ini terjadi karena akumulasi uji lab swab sebelumnya juga baru keluar. Hasil lab baru didapat karena Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY, yang menjadi tempat menguji sampel swab, sempat mengalami kekosongan primer, salah satu bahan baku uji Polymerace Chain Reaction (PCR).
Menurut laporan resmi Pemda DIY hingga Rabu (25/3/2020), berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan DIY dari RS rujukan COVID-19 di DIY, total PDP yang sudah dites COVID-19 di Yogyakarta sebanyak 115 orang. Dari jumlah tersebut, 33 di antaranya dinyatakan negatif, 18 positif, dan 64 dalam proses uji lab.
Baca Juga: Inul Daratista Cukur Rambut Suami dan Anak, Netizen Geger
Dari 64 PDP yang masih menunggu hasil uji lab, 2 di antaranya telah meninggal dunia. Sementara itu, 1 dari 18 pasien yang positif corona sudah dinyatakan sembuh, sedangkan 3 pasien positif corona lainnya meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Bantul Larang Kegiatan Massa, Satpol PP Bakal Tertibkan Warga yang Ngeyel
-
6 Pasien Positif COVID-19, Pemkab Sleman Belum Terapkan Isolasi
-
Bangkitkan Ekonomi Saat Wabah Corona, Pemkab Sleman Bakal Temui Sultan
-
Antisipasi Corona, Warga Bendungan Kulon Progo Swadaya Semprot Disinfektan
-
Social Distancing, Masuk Mirota Kampus Jogja Kini Pakai Nomor Antrean
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara