Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 02 April 2020 | 19:50 WIB
Aditya Adinata dan Kepala Puskesmas Panjatan II, dr. Renny Lo di depan Puskesmas Panjatan II. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Renny mengungkapkan, dulu pihaknya masih mandiri menggunakan dana sendiri yang kemudian dikembangkan di tempat praktek yang berada di rumahnya. Tetapi dengan adanya berbagai macam pelatihan itu, ia berpikir untuk makin melebarkan sayap hingga masuk di dalam institusi pemerintah.

Setelah itu baru muncul sebuah inovasi secara sederhana tentang bagaimana akupresur dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri.  

"Tidak mungkin saya sebagai seorang dokter memijat pasien dengan keluhan tertentu selama berjam-jam, tetapi kami bisa mengajarkan kepada pasien. Kami bener-bener mengajari hal itu," ungkapnya.
 
Puskesmas Panjatan II juga memiliki kelompok binaan yang berisi masyarakat pengidap hipertensi dan kencing manis. Pihaknya mengajarkan titik-titik akupresur mandiri, tiap bulan bertemu dengan pihak puskesmas.

Puskesmas Panjatan II sudah mengembangkan Pijat-pijat Pancen Oye untuk lansia sejak tahun lalu. Kegiatan tersebut mengajarkan komunitas lansia PPO dengan 15 titik relaksasi, mulai dari kepala, punggung, perut, tangan dan kaki.

Baca Juga: Dorong Produksi Padi, Petani Kulon Progo Gunakan Budidaya Teknik Mulsa

Ia menambahkan bahwa tidak perlu tergantung dengan obat-obatan untuk menyembuhkan keluhan pegal linu dan semacamnya. Tapi cukup dengan memijat titik tertentu secara mandiri.

Pihaknya mengembangkan dan mengajari kelompok lansia di sekitar wilayah puskesmas sudah hampir 2 tahun untuk memijat secara mandiri. Wilayah Puskesmas Panjatan II sendiri membawahi 4 desa binaan yaitu Bojong, Pleret, Garongan dan Bugel.

Terkait video akupresur yang sempat viral beberapa hari lalu, ia mengakui sudah menjalankan kegiatan tersebut sejak lama. Namun baru saat ini kegiatan tersebut akhirnya disadari oleh banyak pihak.

"Sudah sering melakukan sosialiasi terkait dengan akupresur sebelum viral, dari 2018 kita sudah mulai akupresur untuk kelompok lansia," ujarnya.

Ia menjelaskan, hal itu bermula di hari Kamis, (26/3/2020) setelah pelayanan tim medis Puskesmas Panjatan II membuat video akupresur di aplikasi tiktok. Lalu Aditya Adinata (25), salah seorang dokter internship ditunjuk untuk membuat video tersebut lalu membagikan hasilnya ke sosial media miliknya, di twitter dan instagram.

Baca Juga: Stok Langka, Bantuan Hand Sanitizer Diberi ke Pemkab Kulon Progo

Pria yang kerap disapa Adit tersebut tidak menyangka bahwa video tersebut akan meledak hingga sampai ke banyak orang. Bahkan merambah hingga grup WhatsApp keluarga.

Load More