SuaraJogja.id - Banyak usaha yang dirugikan selama pandemi corona, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Yogyakarta. Karenanya, demi bertahan di tengah melemahnya kegiatan perekonomian akibat COVID-19, sejumlah UMKM di Jogja mengalihkan jenis usaha.
"Dalam kondisi seperti ini, yang dibutuhkan adalah inovasi. Bagi pelaku UMKM, inovasi dilakukan dengan mengalihkan jenis usaha dan produk yang dihasilkan," kata Kepala Bidang Usaha Kecil Mikro (UKM) Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Rihari Wulandari di Yogyakarta, Jumat (3/4/2020).
Rihari mengungkapkan, pandemi COVID-19 memberikan dampak di hampir semua sektor UMKM di Kota Yogyakarta. Namun sektor yang paling terdampak adalah usaha di bidang fesyen dan kerajinan karena tidak ada lagi wisatawan yang datang ke Jogja untuk mencari oleh-oleh atau suvenir.
Kendati demikian, lanjut dia, pelaku UMKM di Jogja kemudian mengalihkan jenis usahanya agar tetap ada pendapatan yang masuk, misalnya pelaku usaha batik beralih usaha memproduksi masker kain, yang saat ini juga cukup banyak dibutuhkan. Begitu pula dengan pelaku usaha kerajinan, yang mengalihkan usahanya ke bidang kuliner, yang masih banyak dibutuhkan oleh masyarakat, apalagi saat ini masuk bulan Ruwah dengan tradisi membuat apem.
"Ada juga yang kemudian membuat berbagai minuman dari bahan rempah-rempah, atau membuat makanan ringan," lanjut Rihari, dikutip dari ANTARA.
Menurut keterangannya, jika pelaku UMKM tidak memproduksi barang, maka tidak ada pendapatan yang masuk karena mereka sangat bergantung dari pendapatan harian.
"Yang bisa kami lakukan adalah terus memotivasi mereka. Biasanya mereka tergabung dalam berbagai grup di aplikasi percakapan. Kami upayakan untuk terus menyemangati mereka agar bisa berinovasi menyesuaikan kondisi," katanya.
Meski begitu, Rihari tidak memungkiri bahwa dari sekitar 24.000 pelaku UMKM di Jogja, yang sekitar 6.000 di antaranya sudah mengantongi izin usaha mikro, ada pelaku usaha yang juga menghentikan produksi secara total dan tidak melakukan upaya pengalihan jenis usaha.
"Bahkan ada yang menjual mesin produksi yang mereka miliki," terangnya.
Baca Juga: UN 2020 Batal karena Corona, Jokowi: Ini Momentum untuk Evaluasi
Sedangkan untuk pemasaran, Rihari menyebut, para pelaku UMKM yang masih berusaha bertahan menggerakkan perekonomian melakukan penjualan secara daring melalui grup aplikasi percakapan seperti WhatsApp.
"Karena kondisinya seperti ini, maka metode penjualan online menjadi pilihan yang mau tidak mau harus dilakukan oleh pelaku UMKM," kata dia.
Hal senada disampaikan Ketua Koperasi Sumekar Sumiyati, yang memiliki anggota pelaku UMKM pembuat bakpia di Jogja.
"Dari sekitar 40 anggota koperasi, hampir semuanya berhenti produksi sejak pertengahan Maret. Ada yang beralih profesi, misalnya berjualan makanan atau barang lain, tetapi ada pula yang benar-benar berhenti dan hanya menunggu," jelasnya.
Sumekar mengatakan, wabah penyakit COVID-19 ini, yang disebabkan virus corona SARS-CoV-2, memberikan pukulan yang sangat berat kepada pelaku UMKM bakpia. Kesulitan dampak corona ini bahkan melebihi kondisi saat gempa bumi di Jogja beberapa tahun lalu.
"Selama 30 tahun menjadi produsen bakpia, baru kali ini kami menghadapi masa-masa yang paling sulit. Bahkan, saat terjadi gempa bumi besar di Yogyakarta, kondisinya tidak seberat ini," keluhnya.
Berita Terkait
-
Update Corona 3 April 2020 di Jogja: 31 Positif, 13 Meninggal
-
Terharu! Meski Tangani Corona, Dokter Ini Sempatkan Pulang Ajari Anak Ngaji
-
Daftar Mal di Jogja yang Tutup Sementara Akibat Virus Corona
-
Update Corona 2 April 2020 di Jogja: 29 Pasien Positif, 3 Pasien Sembuh
-
Dibayangi Wabah Corona, Jumlah Penumpang di Terminal Pandeglang Normal
Terpopuler
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
24 Ribu Jiwa di Gunungkidul Krisis Air Bersih: Data Belum Lengkap, Ancaman Membesar
-
Amnesti Prabowo di Jogja: Langkah Strategis atau Pembebasan Kontroversial Mirip Kasus Hasto?
-
KUR BRI Bantu Pengusaha Pakan Ternak Ponorogo Tingkatkan Kapasitas Produksi
-
Analisis Tajam Sabrang Letto: Kasus Tom Lembong Jadi Pertaruhan: Wasit Tak Adil!
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya