SuaraJogja.id - Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul menyatakan kenaikan harga bawang putih dan gula pasir di pasar rakyat dalam sebulan terakhir disebabkan bahan pokok itu merupakan komoditas impor.
"Intinya untuk harga-harga kebutuhan pokok di pasar rakyat saat ini rata-rata masih stabil, kecuali bawang putih dan gula pasir (harganya naik), karena kedua komoditas itu sebagian impor," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Sukrisna Dwi Susanto seperti dilansir dari Antara, Minggu (5/3/2020).
Menurut dia, kenaikan harga bawang putih dan gula pasir di Bantul sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu dan terus merangkak naik hingga awal April, namun untuk harga kebutuhan pokok lain tidak mengalami kenaikan signifikan.
"Untuk gula pasir yang tiga bulan lalu masih sekitar Rp13.000 per kilogram, sekarang ini di pasar-pasar sampai Rp17.500 sampai Rp18.000 per kilogram. Kalau harga bawang putih saat ini rata rata antara Rp39.000 sampai Rp42.000 per kilogram," katanya.
Dia mengatakan, sementara untuk kebutuhan pokok lain seperti beras, tepung terigu dan telur rata-rata masih stabil. Meski begitu pihaknya menjamin bahwa ketersediaan bahan pokok tersebut mencukupi kebutuhan masyarakat hingga tiga bulan ke depan.
"(Kebutuhan pokok) yang lain tidak begitu hebat kenaikannya hanya sedikit-sedikit tidak begitu berpengaruh sekali, intinya ketahanan pangan, ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Bantul masih cukup, terutama beras itu melimpah, kemungkinan sampai Oktober," katanya.
Sedangkan untuk gula pasir, kata dia, stoknya akan bertambah dalam sebulan ke depan, sehingga harganya tidak semakin naik.
"Rencana 30 April PG (Pabrik Gula) Madubaru akan giling, jadi Insya Allah harga gula nanti tidak melambung," katanya.
Berdasarkan pantauan Dinas Perdagangan, harga cabai merah besar saat ini Rp36.000 per kg, cabai merah keriting Rp25.000 per kg, cabai rawit Rp44.000 per kg, bawang putih rata-rata Rp42.000 per kg, sedangkan bawang merah dari Rp22.000 menjadi Rp25.000 per kg, kemudian telur Rp24.000 per kg, daging ayam broiler Rp31.000 per kg.
Baca Juga: Positif COVID-19, Kajari Bantul Lega sang Istri Dinyatakan Negatif
"Kami mengimbau masyarakat Bantul untuk tidak panik dan melakukan aksi memborong bahan pokok, tidak perlu seperti itu. Namun membeli seperlunya saja dan jangan sampai berlebihan," katanya.
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas