SuaraJogja.id - Di tengah pandemi COVID-19, saat ini Kabupaten Gunungkidul disebutkan memiliki stok bahan pangan yang sanagt cukup. Kondisi ini diklaim oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul.
Pihak Pemkab menjamin, ketersediaan kebutuhan pokok di Gunungkidul aman karena produksi pangan di wilayah ini cukup melimpah. Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi juga, mengatakan ketahanan pangan di Gunungkidul cukup bagus.
"Bupati Gunungkidul telah memerintahkan Dinas Pertanian dan Pangan supaya mendampingi petani untuk lebih banyak lagi tanaman supaya hasilnya mampu meningkatkan ketahanan pangan di Gunungkidul," kata Immawan di Gunungkidul, Sabtu (11/4/2020).
Ia juga mengimbau agar petani menjaga bahan pangan. Apalagi, kata dia, saat ini masih musim penghujan, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kembali bercocok tanam. Ketersediaan pangan juga menjadi acuan Pemkab untuk menekan dampak COVID-19.
Baca Juga: Cerita Bagus Berjuang hingga Sembuh, 3 Pekan Lawan Corona di Ruang Isolasi
"Kita ketahui bersama Gunungkidul merupakan penyangga ketahanan pangan di DIY sebesar 30 persen, sehingga kami berusaha meningkatkan produksi padi hingga palawija serta tanaman hortikultura dalam rangka mencukupi kebutuhan pangan tercukupi," terang Immawan.
Diberitakan ANTARA, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Raharjo Yuwono mengungkapkan hal serupa. Ia menjelaskan bahwa ketersediaan pangan selama setahun ini sudah dalam kategori cenderung surplus, baik untuk beras, jagung, kedelai, kacang, ubi, bawang, hingga cabai.
"Hasil pertanian melimpah, surplus untuk satu tahun ke depan," tutur Raharjo.
Di samping kebutuhan pangan dari hasil pertanian, menurutnya, ketersediaan bahan pangan protein hewani -- seperti daging sapi, kambing, domba, telur ayam hingga daging ayam -- juga dipastikan aman.
“Gunungkidul juga mendapatkan tambahan cadangan beras sebanyak 17,7 ton," kata dia.
Baca Juga: Andrea Dian Ungkap Beratnya Jadi Pasien Virus Corona
Untuk menghadapi pandemi COVID-19, Raharjo mengimbau para petani agar menyimpan hasil panen sebagai cadangan makanan. Saat ini, para petani masih memiliki cadangan pangan dari hasil panen dari pada 2019.
Berita Terkait
-
Harga Bawang Merah, Beras, Telur dan Ayam Naik! Cek Update Kebutuhan Pokok Terbaru
-
Harga Kebutuhan Pokok Makin Mahal Daya Beli Masyarakat Makin Lesu
-
Update Kebutuhan Pokok: Harga Daging Sapi Naik, Minyak Goreng Turun
-
Harga Beras dan Kedelai Naik, Cek Update Terkini Kebutuhan Pokok Hari Ini
-
Pasar Murah Hulu Sungai Selatan Penuhi Kebutuhan Pokok Warga
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Review DADOO: Nostalgia Game Ular Tangga yang Bisa Main Multiplayer Secara Online
-
Lucky Hakim Sebut Indramayu Daerah Termiskin & Bupatinya Terkaya di Jabar, Cek Faktanya
-
Emiten Makanan Cepat Saji KFC Gigit Jari, Kini "Jagonya" Rugi
Terkini
-
Bahlil Bantah Jokowi Masuk Golkar: Beliau Berdiri di Atas Semua Partai
-
Donald Trump Kembali Terpilih Sebagai Presiden Amerika, Ini Implikasinya ke Indonesia di Bidang Ekonomi dan Politik
-
Keraton Yogyakarta Gugat PT KAI, Nominalnya hanya Rp1.000?
-
Sleman Perketat Pengawasan Miras, Warga Diminta Lapor Penjualan Ilegal
-
Tips Agar Sindrom Nefrotik Tidak Mudah Kambuh