SuaraJogja.id - Stok kebutuhan pokok di wilayah Kulon Progo aman hingga Ramadhan 2020.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin hal tersebut karena Kulon Progo merupakan produsen beberapa komoditas.
Disampaikan oleh Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setda Kulon Progo Adnan Widodo di Kulon Progo, Kamis (19/3/2020) bahwa Kabupaten Kulon Progo merupakan produsen sebagian kebutuhan pokok, mulai dari beras, cabai, telur, bawang merah, hingga sayur-sayuran, buah-buhan (semangka, melon dan kelengkeng) hingga gula merah.
Ia juga menambahkan, Kulon Progo juga diketahui sebagai produsen lele, nila dan udang, dan ayam potong.
"Kami sampaikan kepada masyarakat bahwa stok kebutuhan pokok di Kulon Progo aman hingga puasa nanti, kecuali bawang putih dan gula pasir yang harus didatangkan dari luar," kata Adnan.
Adnan mengatakan bahwa stok beras di masyarakat juga sangat cukup. Ditambah, pada April nanti, beberapa kecamatan akan mulai panen raya padi.
Sementara itu, pada awal bulan Maret diperkirakan sudai mulai tanam perdana cabai, di sisi lain produksi tetap berjalan meski kecil.
Namun demikian, harga gula pasir dan bawang putih masih cukup tinggi di tingkat pedagang atau pengecer. Kenaikan terjadi di seluruh Indonesia, dan hal tersebut hanya bisa ditangani pemerintah pusat.
Disampaikan oleh ANTARANEWS, saat ini harga bawang putih masih berkisar Rp50 ribu per kilogram dan gula pasir berkisar di harga Rp17 ribu sampai Rp18 ribu per kilogram.
Baca Juga: Tarif Selangit Periksa Covid-19 di RSUA Gegerkan Warganet, Unair: Itu Hoaks
"Kami imbau masyarakat tidak usah panik dengan stok kebutuhan pokok di Kulon Progo. Kami juga mengimbau masyarakat membeli kebutuhan pokok sesuai kebutuhan," katanya.
Berkitan dengan hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo Astungkara mengingatkan dan mengimbau kepada masyarakat tidak perlu resah dengan kondisi kebutuhan pokok di Kulon Progo.
Saat ini, stok kebutuhan pokok sangat aman hingga bulan puasa. Namun demikian, ia mengakui wabah COVID-19 akan mempengaruhi pada tingkat konsumsi warga.
Isu adanya pemberlakuan social distancing akan mempengaruhi jumlah konsumsi, sehingga warga membeli kebutuhan barang pokok lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa.
"Kami mengimbau warga untuk tenang dan membeli kebutuhan pokok secukupnya," katanya.
Berita Terkait
-
22 Kegiatan di Objek Wisata Bantul Ditunda untuk Antisipasi COVID-19
-
MUI Sleman Minta Jemaah Salat Jumat Bawa Sajadah Sendiri, Khotbah Dibatasi
-
Ada Wabah Corona, 225 PPS Bantul Dilantik Terpisah di Lima Titik
-
WNA Asal Negara Terdampak Corona Masih Bisa Perpanjang Masa Tinggal
-
Pasien Positif COVID-19 Bertambah, KBM di Yogyakarta Masih Dipertanyakan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk