SuaraJogja.id - Sudah sepekan sejak warga RT 007 dan 008 di salah satu dusun Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul dikarantina. Total 220 Keluarga dikarantina, setelah salah seorang warganya dinyatakan positif COVID-19. Karantina wilayah dilakukan karena kontak pasien yang tidak terdeteksi.
Pemerintah Desa Panggungharjo sudah mengajukan dilakukan rapid test pada warga yang dikarantina, untuk mengantisipasi adanya transmisi lokal.
Kekinian, Kepala Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi mengatakan, pihaknya mengajukan 21 paket rapid test dan tes cepat juga telah dilaksanakan pada Rabu (8/4/2020) kemarin.
"Hasil rapid test kita terhadap beberapa warga yang punya kontak erat dengan pasien itu positif dua orang," kata Wahyudi saat ditemui di Kantor Desa Panggungharjo Minggu (12/4/2020).
Warga yang dites adalah mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien poositif corona. Setelah hasil tes keluar, dua warga dinyatakan positif. Mereka mengisolasi diri secara mandiri dan dijadwalkan akan kembali mengikuti rapidtest pada 18 April mendatang.
"Kalau swab itukan saking susahnya sekarang. Antriannya itu panjang," kata Wahyudi.
Ia mengatakan, kedua warganya baru mengikuti rapid test dan belum menjalani tes swab. Mereka kini telah melakukan isolasi mandiri.
Meskipun telah melakukan pemantauan harian, Wahyudi mengaku tidak bisa menjamin jika warganya telah melakukan isolasi seperti yang telah direkomendasikan.
Hingga kini, dua warga tersebut masih menunggu untuk dilakukan uji swab. Terakhir kali dihubungi, kedua warga yang masih remaja tersebut mengaku dalam keadaan sehat dan merasa baik-baik saja.
Baca Juga: Dampak Wabah Corona, Pendapatan Nelayan Menurun Drastis
Ia menuturkan, seminggu sebelumnya, kedua warga tersebut masih melakuk aktivitas seperti biasa. Seperti pergi ke pasar dan sebagainya.
Sejauh ini, tindakan yang diambil Wahyudi yakni membatasi akses keluar masuk disekitar kediaman warga tersebut untuk mengurangi kontak. Ia hanya mengubah akses kampung menjadi satu jalur saja.
Meskipun beberapa warga sudah mengajukan kompensasi karena harus tetap berangkat bekerja. Warga dengan dispensasi diperkenankan keluar masuk, dengan syarat menunjukkan hasil monitoring harian dengan status sehat. Screening juga dilakukan di pos penjagaan sebelum masuk wilayah kampung.
"Potensi penyebarannya jadi semakin tidak jelas. Itu terkadang berada satu lokasi dengan anak kecil ataupun lansia yang memiliki resiko lebih tinggi," kata Wahyudi.
Ia khawatir jika warga tidak mematuhi himbauan untuk tetap berada di rumah dan melakukan physical distancing dapat tertular dari transmisi lokal yang tidak disadari.
Dengan adanya hasil rapidtest tersebut, Wahyudi menyampaikan kemungkinan melakukan penyempitan karantina wilayah. Warga setempat merasa kesulitan dengan diberlakukan karantina wilayah.
Berita Terkait
-
Patroli Kerumunan, Satgas COVID-19 Desa Bantul Temukan Remaja Kesurupan
-
Pemkab Bantul Siapkan Tempat Tinggal Sementara Bagi Tenaga Medis COVID-19
-
Update Corona 11 April 2020 di Jogja: 41 Positif, 13 Sembuh, 26 Meninggal
-
Terdampak Corona, Cilok Dagangan Puput Pernah Ditolak Masuk Kampung
-
Update Corona 10 April 2020 di Jogja: 3 Pasien Asal Sleman Sembuh
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Sleman Porak-Poranda: 8 Luka-Luka Akibat Hujan Angin, Joglo Kos Roboh
-
DANA Kaget: Banjir Rezeki! Intip Trik Ampuh Klaim Saldo Gratis Hari Ini
-
Jogja 'Sumuk' Parah, BMKG Ungkap Biang Kerok Cuaca Panas Ekstrem
-
Rambu Siluman di Jalan Palagan? Ini Fakta Baru di Lokasi Kecelakaan Maut Mahasiswa UGM
-
Kecelakaan Maut BMW Sleman: Terdakwa Mengemudi Tanpa Kacamata, Ahli Mata Justru Bilang Begini