Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 30 April 2020 | 13:45 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual (Pixabay).

Dihubungi terpisah, Ketua Tim Pendampingan Korban Syarif Nurhidayat mengatakan, jajaran universitas telah membaca pesan berantai mengenai dugaan kekerasan seksual yang dilakukan alumni Universitas Islam Indonesia (UII) dan pihaknya langsung melacak informasi, termasuk pengaduan atau laporan resmi yang masuk.

"Kami tidak menemukannya. Meski demikian, kami mengganggap serius isu ini. Posisi UII sangat tegas, tidak memberi ruang kepada tindakan pelecehan atau kekerasan seksual. Kami membentuk tim untuk melakukan verifikasi terhadap tuduhan-tuduhan Aliansi UII Bergerak," kata dia.

Pelacakan lanjutan menemukan ada dua psikolog UII yang dikontak oleh dua korban berbeda untuk mendapatkan pendampingan psikologis sekitar Maret dan Juli 2018. Pada saat itu fokus pada pendampingan psikologis korban dan korban tidak meminta pendampingan hukum. 

Pada pertengahan April 2020, seorang korban lain menghubungi Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII melalui salah satu psikolog. Tim psikolog dan DPK UII sedang merencanakan forum untuk mendalami keterangan dari korban dan pendampingan psikologis kepada korban juga masih berjalan.

Baca Juga: Novel Baswedan Bersaksi dalam Sidang Kasus Penyiraman Air Keras

UII menyediakan bantuan pendampinan psikologis kepada korban lain, jika ada, melalui layanan konseling mahasiswa di DPK UII. Korban lain, diharap melaporkan melalui formulir pengaduan daring di laman beh.uii.ac.id. 

"UII mendorong korban untuk membawa masalah ini ke ranah hukum, karena status IM sudah sebagai alumnus," tuturnya. 

Sebelumnya diberitakan, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta digoyang isu dugaan pelecehan yang dilakukan oleh seorang alumnus berinisial IM.

Sekumpulan orang yang tergabung dalam Aliansi UII Bergerak, menulis sebuah rilis yang menguak tindakan tersebut sekaligus mendesak universitas menindak tegas.

Kontributor : Uli Febriarni

Baca Juga: Serba Berbeda, Penyebab May Lee Tak Nyaman Lagi dengan Okan Cornelius

Load More