SuaraJogja.id - Gembok besar dengan rantai berkarat melingkar di pagar utama Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Hampir seluruh akses masuk ke masjid milik Keraton Yogyakarta ini tertutup. Bahkan orang dari luar yang ingin menunaikan ibadah salat lima waktu tak bisa masuk.
Potret suasana Masjid Gedhe Kauman yang sepi itu setidaknya telah berlangsung kurang lebih selama sebulan terakhir. Ya, semenjak pandemi Covid-19 mewabah di Yogyakarta sejumlah aktivitas lumpuh, termasuk kegiatan yang ada di masjid-masjid. Adanya kebijakan untuk menghindari kerumunan, membuat aktivitas kebersamaan jamaah di masjid perlahan hilang.
Termasuk di antaranya tradisi sarapan oblok-oblok yang biasanya digelar jelang menyambut lebaran. Sebagai dampak adanya pandemi, tradisi yang sudah bertahun-tahun digelar itupun akhirnya ditiadakan.
"Tiap Idul Fitri kami memiliki kegiatan khas, yaitu sarapan pagi setelah subuh. Jadi habis salat subuh itu kami bersama-sama di serambi masjid menyantap oblok-oblok. Makanan berupa roti tawar yang dicampur kuah (santan) ini dinikmati sebelum alat Idul Fitri," kata Ketua Umum Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Azman Latif saat ditemui Suarajogja.id, beberapa hari lalu.
Baca Juga: Indah Tak Bercela, Ini 4 Masjid dengan Arsitektur Unik di Yogyakarta
Nada kecewa tiba-tiba keluar dari suara Azman. Tahun ini rasanya mustahil untuk melakukan tradisi tersebut. Kebijakan pemerintah untuk tidak membuat kerumunan harus mereka taati.
"Tahun ini tak akan bisa melakukan kegiatan itu. Padahal puncak kebersamaan dan perayaan hari kemenangan ini hal yang kami tunggu setiap tahunnya," terang pria yang telah menjabat selama lima tahun ini sebagai Ketua Takmir.
Tak hanya itu acara silaturahmi atau halal bi halalpun juga terpaksa ditiadakan.
"Maaf-maaf-an saat Idul Fitri terpaksa juga ditiadakan. Biasanya setelah menyantap oblok-oblok kami juga langsung bersalaman, setelah itu baru kami salat id," tutur dia.
Momen yang hilang tak hanya saat Idul Fitri, kegiatan masjid selama sebulan penuhpun juga tak dilaksanakan.
Baca Juga: Bhinneka Life Pasok APD ke RSUD Panembahan Senopati Yogyakarta
"Sehari saja pengajian bisa sampai 10 kali, tadarus dan juga salat tarawih bisa mendatangkan ribuan jamaah. Hanya saja tahun ini memang tidak diselenggarakan dan diganti ibadah di rumah masing-masing. Padahal frekuensi kegiatan di masjid ini membuat keterikatan antar takmir dan jamaah sangat erat," terangnya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
Dampak Lanjutan Pandemi Covid-19 di Australia: Total Ada 8.400 Meninggal Dunia
-
Peroleh Julukan Bapak Pengendali Inflasi, Mendagri Tito Karnavian Menyebutkan Ilmu Pandemi COVID-19
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
Terkini
-
960 Ribu Pelajar dan Mahasiswa Terjerat Judi Online, Ini Cara Kampus di Jogja Mengatasinya
-
Terpidana Mati Mary Jane Bakal Dipindah ke Filipina, Begini Tanggapan Komnas HAM
-
Ratusan TPS Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Kulon Progo Intensifkan Pengawasan
-
Banyak Aduan Tidak Ditindaklanjuti, Front Masyarakat Madani Laporkan Bawaslu Sleman ke Ombudsman DIY
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak