SuaraJogja.id - Gelombang tinggi yang terjadi di wilayah pantai selatan DIY dalam beberapa hari terakhir diprediksi mencapai puncaknya pada hari ini, Kamis (28/5/2020).
Situasi tersebut membuat sejumlah nelayan tak berani melaut, salah satunya seperti yang dirasakan Sulikan (48). Nelayan sekaligus Ketua Kelompok Nelayan Bugel Peni 2 di Pantai Bugel, Kulon Progo tersebut mengatakan dalam tiga hari yang lalu ia dan rekan-rekannya sudah tidak melaut.
"Cuaca tidak memungkinkan begini jadi ya mendingan libur dulu. Besok setelah bulan ini kalau cuaca sudah baik baru melaut lagi," ujar Sulikan, saat ditemui di Pantai Bugel, Kamis, (28/5/2020).
Padahal potensi ikan yang bisa didapat dalam bulan ini cukup menggiurkan. Menurutnya ikan bawal putih dan lobster masih menjadi maskot yang seharusnya bisa dibawa pulang jika melaut.
Baca Juga: Mantan Wakapolres Kulon Progo Salurkan Bantuan ke Panti Asuhan
Sulikan menuturkan kendati tidak melaut para nelayan di Pantai Bugel ini masih mempunyai pekerjaan sampingan. Bercocok tanam di ladang atau bertani menjadi kegiatan yang selalu dilakukan baik ketika melaut ataupun tidak.
"Sekarang ada sekitar 40an nelayan di sini [Pantai Bugel] yang aktif melaut, mungkin sama ditambah beberapa lain nelayan dari Cilacap," katanya.
Dijelaskan Sulikan medan di Pantai Bugel dari tahun ke tahun semakin menyulitkan para nelayan. Pasalnya jika dihitung abrasi yang terjadi sudah mencapai jarak sekitar 150 meter.
Sementara itu Anggota Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Edi Suryanto yang bertugas memantau di Pantai Bugel menuturkan sejak semalam air tidak terlalu naik. Hal tersebut disebabkan oleh karena cuaca yang cukup bersahabat sehingga berpengaruh pada kekuatan angin.
"Ketinggian ombak diperkirakan mencapai 6-8 meter, namun untuk Pantai Bugel sendiri belum ada kerusakan hanya sampah yang berserakan masuk ke area wisata, warung-warung dan TPI sekitar," jelasnya.
Baca Juga: Perajin di Kulon Progo Buat Batik Motif Corona, Penjualan Laris Manis
Berita Terkait
-
Merak Siaga! Kepala BMKG Turun Tangan Imbau Masyarakat Ihwal Angin Kencang
-
Ombak 10 Meter! Kong-rey Ancam Taiwan, Topan Terkuat dalam 8 Tahun?
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Asyiknya Packrafting di Kali Papah, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
-
3 Cara Nikmati Petualangan Seru di Samigaluh Kulon Progo, Wajib Main ke Kebun Teh!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!