SuaraJogja.id - Batalnya diskusi yang digelar mahasiswa Fakultas Hukum UGM terkait kajian pemakzulan Presiden berbuntut panjang. Guru Besar Hukum Tata Negara UII, Prof Nimatul Huda yang dikabarkan mendapat teror melaporkan Dosen Fakultas Teknik UGM Bagas Pujilaksono Widyakanigara yang diduga menjadi biangnya.
Acara diskusi bertajuk Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan yang sedianya digelar Jumat (29/5/2020) lalu harus batal setelah mendapat tekanan publik. Di media sosial kajian tersebut ramai dibicarakan seusai tersebar luas pernyataan salah seorang Dosen Fakultas Teknik UGM yakni Bagas Pujilaksono Widyakanigara yang menduga bahwa diskusi tersebut mengarah kepada aksi makar.
Setelah beberapa waktu ramai dibicarakan, Instagram Constitutional Law Society (CLS) selaku penyelenggara diretas. Bahkan panitia dan juga tamu yang sedianya jadi pembicara juga mendapat teror. Salah satunya yakni yang dikabarkan dialami Guru Besar Tata Negara UII, Prof Nimatul Huda.
Empat hari berselang, hari ini Selasa (2/6/2020), Prof Nimatul Huda membuat laporan ke Polda DIY termasuk mengadukan Dosen Fakultas Teknik UGM, Bagas Pujilaksono Widyakanigara yang dianggap menuduh akan melakukan gerakan makar.
Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Lebih Kecil dari yang Sembuh, DIY Klaim Ini Sebabnya
Merunut rekam jejaknya, Bagas Pujilaksono Widyakanigara bukan kali ini saja terlibat kontroversi. Sebelumnya ia juga beberapa kali membuat pernyataan yang kerap mencuri perhatian.
Malu punya anggota dewan seperti Hanum Rais
Oktober tahun lalu ia sempat menjadi perhatian setelah menyebut bahwa dirinya malu memiliki anggota dewan seperti Hanum Rais.
Komentar Bagas itu mengacu pada kicauan anak Amien Rais tersebut yang menyebut bahwa peristiwa penusukan yang menimpa Menko Polhukam kala itu Wiranto sebagai rekayasa.
Menurutnya ucapan Hanum tersebut tak berdasar bahkan kualitasnya sama seperti hoaks dalam kasus Ratna Sarumpaet.
Baca Juga: Siapkan SOP New Normal, DIY Bakal Batasi Penumpang Taksi Online
"Jujur saya sebagai Dosen UGM dan warga Jogja amat malu mempunyai anggota dewan seperti bu Hanum Rais," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Berita Terkait
-
Pendukung PKS Bakal Tercerai Berai di Pilgub Jakarta, Ikuti Jejak Anies Dukung Pramono-Rano?
-
Sekjen PDIP Sebut Kasus Formula E Anies Baswedan Ulah Jokowi, Netizen: Mulyono Jahat
-
Kompak Pakai Rompi 'JAKI', Pramono-Anies Blusukan Bareng di Cengkareng Jakbar
-
Berhubungan Erat di Masa Lalu, Ini Bukti Kedekatan Anies dan Pramono Anung
-
Bukan Ajang Eksperimen, Anies Ngaku Gak Asal-asalan Dukung Pramono: Saya Kenal, Tahu Pikiran dan Rekam Jejaknya
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Tren Meningkat saat Akhir Tahun, Pemkot Yogyakarta Optimis Target Penerimaan Pajak Daerah Tercapai
-
Jelang Pilkada Kota Yogyakarta, 1.300 Lebih Linmas Siap Dikerahkan Jaga Tiap TPS
-
Kegempaan di Gunung Merapi Meningkat, Ada Potensi Luncurkan Awan Panas Lagi
-
Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M15 5G