SuaraJogja.id - Sebuah video seorang pria berwajah asia menghajar seorang pria bule viral di jagad maya. Salah seorang Profesor yang merupakan alumni UGM juga sempat mengungahnya dengan menyebut pria berwajah asia tersebut sebagai mahasiswa Indonesia.
Dari video yang dibagikan akun Hustle_NBA tampak seorang pria berwajah asia yang mengenakan pakaian serba hitam tampak tengah adu mulut dengan seorang pria bule di pinggir jalan.
Tak berapa lama keduanya pun terlibat adu pukul. Pria bule yang beberapa kali berusaha menyerang sosok pria asia tersebut akhirnya tersungkur jatuh di pinggir jalan usai menerima bogem mentah.
Video singkat itu pun sempat diunggah oleh salah seorang alumnus Komunikasi Fisipol UGM, Henry Subiakto. Lewat akun Twitternya, Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga tersebut mengunggah ulang dan menambahkan keterangan bahwa sosok pria berwajah asia tersebut merupakan seorang mahasiswa asal Indonesia.
Baca Juga: Netizen Ini Tanyakan New Normal Jogja, Warganet: Sudah Semrawut!
"Mahasiswa Indonesia di AS ini diserang mahasiswa kulit putih. Si Bule tidak nyangka kalau anak Indonesia itu sejak SMA udah terbiasa tawuran," tulisnya.
Tapi tak sedikit dari netizen yang meragukan bahwa sosok pria asia itu merupakan mahasiswa asal Indonesia.
Apalagi di video lain yang diunggah di Youtube dengan durasi lebih panjang yakni dengan judul "Asian man gets into a fight with a racist guy in San Diego | FIGHT 2020" tak ada sama sekali keterangan terkait sosok pria tersebut adalah orang Indonesia.
"Apa benar ini orang Indonesia?" tanya akun @Sudiyanto204573 yang menyertakan sumber lain video serupa dari Youtube.
"Di media lain menyebut itu warga China dibully sama warga kulit putih AS," kata @SalmaBrecht.
Baca Juga: Klitih Kembali Terjadi di Jogja, Korban Ditendang Hingga Jatuh
"Just listen 'ngga bisa diem nih orang' in the end of the video, He's from Indonesia," timpal @ubirebusungu.
"Akhir video dia ngomong 'ga bisa diem ni orang'," tulis @RifalNurkholiq.
"Iya..kedenger ngomong 'ngga bisa diem'," tambah @vieph.
"Bukan indon, idungnya mancung," kata @pakoratemen.
"Seorang Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga, alumni program Doktor Ilmu Sosial Unair, Pal London, Pasca Komunikasi UI, Fak Hukum UII dan Komunikasi Fisipol UGM (eh ko tanpa data dan fakta?)" kritik @texdarijomblo.
"Any source about this video @hoaxeye? just to make sure the people that involved are real Indonesian and USA citizen like what being said in the tweet above," tanya @anamoelya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Lagi-lagi Sangsi Foto Jokowi Diwisuda, Alumni UGM Buat Netizen Ini Terdiam
-
Lima Mahasiswa Indonesia di Moskow Rusia Positif Corona
-
Ungkap Bukti Jokowi Lulusan UGM Malah Diancam UU ITE dan 4 Berita Lainnya
-
Viral Sayembara Foto Wisuda Jokowi di UGM, Gibran: Dapat Ducati
-
Saksi Mata: Floyd KO Seorang Pria dengan Satu Pukulan
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK