SuaraJogja.id - Berbuat baik tidak harus menunggu waktu luang, tapi untuk berbuat baik harus meluangkan waktu yang ada. Hal itu menjadi salah satu motivasi bagi pemuda 23 tahun asal Yogyakarta untuk peduli terhadap lingkungannya. Bekti Maulana, Kopyor atau Koordinator Jogja Garuk Sampah (JGS) ini, cukup lama mengabdikan diri untuk kebersihan lingkungan di tempat tinggalnya.
Kedatangan wartawan SuaraJogja.id ke lokasi usaha kakaknya di kawasan Pleret, Kabupaten Bantul, Selasa (16/6/2020), diterima hangat oleh Bekti. Baju surjan dan blangkon menunjukkan identitas dirinya sebagai masyarakat Jawa.
"Sebagai orang Jawa identitas ini bagi saya penting. Hal itu untuk menunjukkan dari mana saya berasal dan menjadi ikon ketika kita hidup di tengah masyarakat," ungkap Bekti.
Pria yang mengaku berambut keriting ini cukup aktif dalam kegiatan kebersihan lingkungan, terutama di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, serta Bantul. Pria yang saat ini menjabat sebagai koordinator JGS ini memiliki kisah unik ketika bergabung di kelompok berbadan hukum itu.
Baca Juga: Komunitas Garuk Sampah, Aksi Bersihkan Jogja dari Sampah Secara Sukarela
"Kepedulian lingkungan ini sepatutnya harus dimiliki oleh masyarakat. Untuk peduli juga harus meluangkan sebagian waktu kita. Berbuat baik itu tak perlu menunggu waktu. Apalagi sebagai orang Yogyakarta harus peduli terhadap persoalan ini. Namun di satu sisi, hal ini pernah membuat saya babak belur," kelakarnya.
Bekti mengenang saat dirinya masih duduk dibangku SMA pada tahun 2017. Ia, yang sudah bergabung dengan JGS, tengah berhenti di simpang Sagan pom bensin dekat UGM. Langkahnya terhenti saat melihat sejumlah pemuda menempel pamflet iklan di tembok yang secara jelas dilarang.
"Jadi ketika saya tegur mereka tidak terima. Padahal saya sudah mengarahkan agar menempel di tempat lain yang diperbolehkan. Jaraknya juga tidak jauh dari tempat mereka menempel iklan. Saya masih sabar dan menunjukkan ada aturannya, tapi tidak digubris, bahkan saya disebut mengganggu karena mereka sedang kejar target," ungkap dia.
Karena memang melanggar dan menyalahai aturan, Bekti dengan berani mencopot iklan di hadapan pemuda yang menurut dia masih duduk di bangku SMA itu.
"Mereka tidak terima dan saya dikeroyok. Ada yang memukul dengan bambu, ada yang melempar batu. Karena sudah banyak orang, warga sekitar mengejar orang-orang itu. Namun sudah kabur duluan," tutur dia.
Baca Juga: Sudah Dilarang, Warga Masih Buang Sampah di Kuburan Gang Pisangan Timur
Tak hanya itu, kejadian di wilayah Wirobrajan juga menjadi kenangannya ketika menegur pemasang iklan. Ia sempat dikejar, tetapi berhasil kabur.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Sampah Rumah Tangga di TPST Piyungan Meningkat Selama Pandemi
-
TPST Piyungan Tutup, Sampah Warga Jogja Sementara Tak Bakal Diangkut
-
Imbas TPST Piyungan Tutup, Sanimin Harus Kurangi Kebutuhan Harian Keluarga
-
Aktivitas Warga Jogja Berkurang, DLH Sebut Ada Penurunan Jumlah Sampah
-
Tutup TPST Piyungan 3 Hari, Pengelola Ungkap Masalah Utamanya
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY