Belakangan, niatnya untuk melahirkan di klinik tak terlaksana. Lantaran ada situasi kesehatan yang perlu tindakan lebih, ia akhirnya harus melaksanakan persalinan dengan tindakan operasi di rumah sakit.
Ia mengaku menjalani operasi persalinan didampingi oleh petugas ber-APD lengkap. Meski begitu tak ada tawaran untuk melakukan rapid test maupun swab test sebelum melahirkan.
"Awalnya ya was-was banget apalagi situasi di rumah sakit sekarang kan beda banget. Sempat kepikiran juga, tapi begitu selesai dan anak sehat ya lega aja," tuturnya.
Selama masa pemulihan pascamelahirkan, rumah sakit tempatnya dirawat memberlakukan aturan ketat terkait protokol kesehatan. Pengunjung yang mau besuk sangat dibatasi.
Baca Juga: Jumlah Penumpang Kereta Daop 6 Jogja Terus Alami Peningkatan
Tak hanya itu, ketika ia rawat inap, hanya boleh dijaga maksimal oleh dua orang yang bergantian dengan menunjukkan kartu jaga.
"jadi harus bergantian yang jaga, ngga bisa seperti dulu-dulu lagi bisa banyak orang jenguk. Sekarang sangat dibatasi," imbuhnya.
Takut ke Rumah Sakit, Ratna Pilih Percayakan Perawatan Bayi ke Bidan
Situasi pandemi Covid-19 yang urung menemui ujungnya, membuat pasangan Eko Riyanto (30) dan istrinya Ratna Dewi Sulistyawati (28) memilih untuk mempercayakan perawatan bayinya ke bidan.
"Kontrolnya tetap di bidan dan membayar sendiri sampai pas mau melahirkan, baru saat akhir-akhir kehamilan baru pindah. Sebenarnya bisa kontrol di puskesmas tapi was-was saja kalau bertemu orang banyak," ujar Eko, saat ditemui SuaraJogja.id,
Baca Juga: Banyak Orang Gowes, Dishub Jogja Pertimbangankan Penambahan Jalur Sepeda
Pasangan yang bertempat tinggal di Terbah, Wates, Kulon Progo tersebut mengungkapkan kabar gembira akan hadirnya anak keduanya datang pada Agustus tahun lalu.
Karena adanya penyebaran Covid-19, keduanya kemudian memilih untuk memeriksakan kandungannya tersebut ke Praktik Mandiri Bidan Sulaita Saraswati, di Pengasih 1, Pengasih, Kulon Progo.
Mereka lewati bulan demi bulan dengan baik tanpa ada kendala yang terjadi di kandungannya. Setiap satu bulan sekali mereka rutin memeriksakan kandungan ke bidan dekat rumahnya itu.
Setelah melewati sembilan bulan dengan berbagai kejadian di dalamnya akhirnya pada tanggal 15 Mei anak kedua Eko dan Ratna lahir. Anak laki-laki itu lahir dengan keadaan sehat walaupun masih di tengah pandemi Covid-19.
Eko menuturkan setelah lahir ia disarankan untuk tidak perlu memeriksakan atau melakukan kontrol ke puskesmas untuk menghindari risiko yang ada. Namun Eko dan istrinya tetap memeriksakan anak keduanya itu, bukan ke puskesmas tapi ke bidan.
Bahkan hingga imunisasi pun tetap dilakukannya di bidan. Hal itu sebagai upaya prenventif Eko dan istrinya dalam melindungi bahaya virus corona yang mungkin saja terbawa oleh banyak orang yang ada di puskesmas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK