SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 benar-benar berdampak pada ekonomi masyarakat, tak terkecuali pedagang-pedagang kecil di sekitar lokasi wisata. Salah satu destinasi wisata di Kota Yogyakarta, Situs Tamansari milik Keraton Yogyakarta, juga menutup operasinya selama 3-4 bulan lalu. Imbasnya, baik warga yang menjadi pedagang maupun tour guide tak mendapatkan penghasilan.
Hal itu dirasakan Budi Widiastuti, warga Kampung Taman, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Wanita 44 tahun yang bekerja sebagai pedagang minuman di objek wisata Tamansari ini hampir tak memiliki penghasilan selama destinasi wisata milik Keraton Jogja ini ditutup.
"Saya dan keluarga harus berhemat betul. Jika tidak ada kebutuhan mendesak, ya kami tidak membeli, sehingga hampir empat bulan lalu tidak banyak penghasilan dari berjualan," kata Budi ditemui SuaraJogja.id saat peluncuran QR code di Situs Tamansari, Yogyakarta, Rabu (8/7/2020).
Tak ada penghasilan, Budi dan keluarga harus menggunakan tabungan yang dia simpan selama Situs Tamansari ditutup. Padahal uang tersebut disimpan untuk membayar kebutuhan mulai dari cicilan dan uang sekolah anak.
Baca Juga: Destinasi Wisata yang Wajib Kalian Kunjungi di Jogja
"Jadinya harus mengambil dari tabungan yang disimpan. Ya memang sudah jalannya seperti itu, kami mencoba tetap bertahan hidup meski penghasilan tak menentu," katanya.
Budi menjelaskan, selama Tamansari ditutup, dirinya juga menjual makanan lotek dan gado-gado di daerah Bantul. Hal itu dia lakukan agar tetap mendapat penghasilan walau sedikit.
"Kami juga memiliki kebutuhan lain, sehingga bagaimana pun harus ada pemasukan meski sedikit. Selain membuka tabungan, saya juga jualan kecil-kecilan di Bantul,"ujar dia.
Pembukaan destinasi Tamansari menjadi angin segar bagi Budi. Kendati demikian, mendapat pemasukan seperti sebelum wabah Covid-19 melanda Yogyakarta tak akan mudah.
"Sudah dibuka lagi [destinasi wisata] saja, kami sudah senang, tetapi untuk bisa mendapat penghasilan seperti dulu akan sulit. Kami mulai lagi dari nol, harapannya Covid-19 segera hilang dan Tamansari ramai kembali," kata dia.
Baca Juga: Luncurkan Cared+ Jogja, Dispar DIY Bakal Uji Coba ke 10 Objek Wisata Ini
Dalam peluncuran QR code, Tamansari langsung diresmikan Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Ia menuturkan bahwa sistem ini berfungsi untuk melakukan tracing cepat ketika terdapat seorang pengunjung yang dinyatakan positif Covid-19.
Berita Terkait
-
6 Fakta Sejarah di Balik Pembangunan Istana Air Tamansari
-
10 Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Jogja untuk Liburan Natal 2024
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
Horor! Mulut Berbusa usai Tenggak Miras dari Wanita Misterius di Tempat Dugem, Cewek Muda di Tamansari Langsung Koit
-
Kampanye Pramono-Rano Mendadak Heboh! Zaenab Tua Muncul Tagih Janji Lama
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan