SuaraJogja.id - Proses persiapan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Bantul masuk dalam tahap penetapan Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP). Tercatat akan ada 2.081 orang yang menjadi petugas pemutakhiran data tersebut. Mereka bertugas untuk bertemu langsung dengan masyarakat, dalam rangka memverifikasi data pemilih.
Ketua Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Bantul Musnif Istikhoma menyampaikan, sesuai dengan Surat KPU RI Nomor 540/PP.04.2-SD/01/KPU/VII/2020, calon PPDP harus mengikuti rapid test sebelum menjalankan tugasnya. Hal tersebut sendiri bertujuan untuk menjaga keamanan petugas maupun masyarakat yang dikunjungi.
"Sesuai surat tersebut, maka calon PPDP yang akan ditetapkan oleh KPU Kabupaten Bantul harus menjalani rapid test terlebih dahulu," ujaranya, Kamis (9/7/2020).
Ia menyampaikan, jika ada petugas yang reaktif, mereka akan diganti dengan calon anggota PPDP lainnya, yang juga akan menjalani rapid test terlebih dahulu. Selanjutnya, Musnif menjelaskan bahwa kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih akan berlangsung pada 15 Juli sampai dengan 13 Agustus mendatang.
Baca Juga: Pilkada Bantul akan Dihelat Desember, Pemilih Dibatasi 500 Orang Tiap TPS
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Bantul Didik Joko Nugroho menyampaikan bahwa kegiatan coklit akan dilakukan dari rumah ke rumah. Petugas hanya akan berkunjung di teras rumah pemilih untuk melakukan pencocokan data tanpa memakan waktu yang lama.
"Mengingat situasi saat ini, maka proses petugas pemutakhiran data pemilih tidak akan masuk dalam rumah dan hanya akan di teras rumah dengan waktu tatap muka yang tidak terlalu lama," ujar Didik.
Sebagai bagian dari protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, petugas coklit yang datang akan dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD), yakni di antaranya adalah pelindung wajah, masker, sarung tangan, dan alat tulis sendiri.
Selain bertandang dalam waktu yang tidak lama, Didik menjelaskan bahwa petugas juga akan diimbau untuk menghindari kontak fisik dengan masyrakat. Dalam tugasnya, kegiatan coklit sendiri menuntut petugas untuk datang dari rumah ke rumah guna memverifikasi data pemilih untuk Pilkada mendatang.
Baca Juga: Jelang Pilkada Bantul, Dinkes Rekomendasikan Pembatasan Kampanye
Berita Terkait
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini
-
Kembali ke Pasar Tradisional, Hadiri Record Store Day Yogyakarta 2025 dengan Rilisan Fisik