SuaraJogja.id - Sambil membolak-balikkan berkas P21, Hakim Ketua Sidang Kasus Turi Anas Mustaqim meminta seorang saksi ahli duduk di kursi panas. Anas Mustaqim untuk kali ketujuh memimpin lanjutan pemeriksaan saksi pada kasus hanyutnya 249 siswa SMPN 1 Turi di Sungai Sempor, Sleman pada Senin (13/7/2020).
Menanggapi permintaan Hakim Ketua, seorang saksi ahli masuk. Tak lupa saksi yang juga merupakan perwakilan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) DIY mengucap janji untuk memberi keterangan dan pernyataan dengan jujur dan tak menutup fakta yang ada.
Asnawi Suroso, merupakan saksi ahli yang dipanggil untuk menjalani lanjutan persidangan kasus susur Sungai Sempor. Dalam nomor perkara 242-244/Pid.B/2020/Pn.Smn, ketiga terdakwa,IYA (36), RY (38) serta DDS (58) hadir mendengarkan keterangan Asnawi.
"Ada hal yang penting saat melakukan kegiatan susur sungai. Apalagi ditengah kondisi cuaca yang saat itu hujan," ujar Asnawi menjawab pertanyaan hakim ketua di persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Sleman.
Baca Juga: Hampir 5 Bulan Pascatragedi Susur Sungai, Siswa SMPN 1 Turi Masih Trauma
Pria yang menjabat sebagai Kepala Sub Seksi Operasi Basarnas DIY saat dihadirkan menjelaskan sejumlah ketentuan dan keselamatan orang ketika beraktivitas di dalam air terutama di sungai.
"Perlengkapan seperti alat apung itu yang harus dipersiapkan selama kegiatan Pramuka seperti susur sungai. Termasuk menyediakan tali sebagai batas atau alat keselamatan peserta selama susur sungai dilakukan," kata dia.
Insiden nahas yang terjadi pada Jumat (21/2/2020) menggerakkan Basarnas dan juga potensi SAR terjun ke Sungai Sempor mengevakuasi peserta yang hanyut. Asnawi membeberkan bahwa pihaknya mendapat laporan dan baru datang ke lokasi sekitar pukul 17.30 WIB.
"Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, kami dapat laporan dan baru hadir sekitar pukul 17.30 WIB, kami berkoordinasi dengan beberapa panitia lalu melakukan evakuasi. Memang kondisi air saat itu mencapai paha orang dewasa," katanya.
Asnawi mengaku, timnya tidak langsung melakukan pencarian siswi yang hanyut. Koordinasi dan ketentuan penyelamatan perlu dilakukan tanpa harus memakan korban lain terutama tim relawan dan potensi SAR yang terjun ke sungai.
Baca Juga: Fakta Terbaru Kasus Susur Sungai, Saksi Tak Melihat Pembina di TKP
Dia menyebut, kondisi sungai di pegunungan memang cepat berubah-ubah. Pasalnya, air yang datang dari arah atas akan bergerak cepat ke bawah. Sehingga debit air akan cepat naik dan juga cepat hilang.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
-
Korlantas Polri Cek Lokasi Kecelakaan Maut di Tawangmangu, Ini Hasilnya
-
Ada Satu Balita, Ini Daftar Korban Tewas Kecelakaan Maut di Tawangmangu
-
5 Rekomendasi Mobil Terbaik untuk Anak Muda: Harga Terjangkau, Desain Bodi Elegan
-
Persis Solo Selamat dari Degradasi, Ini Komentar Ong Kim Swee
Terkini
-
Thrifting Aman Tanpa Gatal, Ini Tips Jitu Dokter UGM untuk Hindari Penyakit Kulit dari Baju Bekas
-
Ditutup Kain Hitam hingga Berujung Dibongkar, Reklame Ilegal Disikat Wali Kota Jogja
-
Saldo DANA Nambah Terus? Ini Link Aktif untuk Pemburu DANA Kaget yang Terbukti
-
Dulu Didoktrin JAD, Kini Jualan Ayam Bakar di Sleman: Kisah Inspiratif Mantan Teroris Tobat
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi